New Normal Bisa Kerek Okupansi

- Rabu, 3 Juni 2020 | 13:24 WIB

SURABAYA– Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur (Jatim) bersiap menjalankan skenario new normal. Prinsip kelaziman baru ala pemerintah pusat itu diharapkan bisa meningkatkan okupansi hotel hingga 30 persen. Selama pandemi Covid-19 ini, rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) di Jatim tidak sampai 10 persen.

Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono mengatakan, jika diakumulasi Maret?Mei lalu, ada 20 persen hotel yang memutuskan tidak beroperasi sementara di wilayahnya. Bahkan, tidak sedikit juga yang merumahkan karyawan. ’’Sekitar 60 persen hotel yang lain hanya stand by untuk maintenance. Tidak ada tamu,’’ jelasnya (2/6).

Dwi menyebut ajakan untuk kembali beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sebagai angin segar bagi industri perhotelan Jatim. ’’Kami inginnya, kalau ini jadi diterapkan, sekitar 80 persen hotel di Jatim bisa melayani tamu lagi. Perinciannya, 60 persen nonbintang dan 20 persen hotel berbintang,’’ ucapnya. Saat ini ada sekitar 1.000 hotel berbintang dan tidak yang tercatat sebagai anggota PHRI Jatim.

Bulan ini, menurut Dwi, beberapa pengusaha hotel sudah siap-siap beroperasi kembali. ’’Tapi, memang ada juga yang menunggu sampai Juli sambil melihat situasi dan kondisi,’’ katanya. Jika hotel-hotel yang beroperasi sesuai skenario tatanan baru berhasil menerapkan aturan kesehatan ketat sembari menerima tamu, dia yakin jumlah hotel yang buka akan bertambah sekitar 10 persen lagi bulan depan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, TPK hotel berbintang di Jatim pada April lalu hanya 15,82 persen. Angka tersebut turun 20,99 poin daripada bulan sebelumnya. Sementara itu, TPK hotel bintang dua menjadi yang tertinggi ketimbang TPK hotel berbintang lainnya. Yaitu, 20,61 persen. (car/c20/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X