Penjualan Otomotif Anjlok hingga 60 Persen

- Rabu, 3 Juni 2020 | 12:13 WIB
Penjualan otomotif di Bumi Etam terpukul cukup dalam akibat penyebaran pandemi Covid-19. Selama masa tersebut, tercatat sales anjlok hingga 60 persen.
Penjualan otomotif di Bumi Etam terpukul cukup dalam akibat penyebaran pandemi Covid-19. Selama masa tersebut, tercatat sales anjlok hingga 60 persen.

BALIKPAPAN- Penjualan otomotif di Bumi Etam terpukul cukup dalam akibat penyebaran pandemi Covid-19. Selama masa tersebut, tercatat sales anjlok hingga 60 persen. Penyebabnya, otomotif dipandang sebagai kebutuhan yang tidak terlalu penting. Di lain sisi, masyarakat lebih selektif mengelola uang dan mulai memperbanyak spending money.

General Manager Honda Nusantara Kaltim I Dewa Made Wirya Atmaja mengatakan, secara umum penjualan otomotif di Kaltim turun sekitar 60 persen. “Otomotif kan bukan kebutuhan primer. Sekarang ini kalau tidak penting masyarakat tidak mau mengeluarkan uang. Otomotif sama seperti properti jika tidak terlalu mendesak atau penting tidak diambil,” ungkapnya, Selasa (2/6).

Dewa menjelaskan, saat ini penjualan yang paling terpukul adalah mobil penumpang. Untuk mempertahankan kinerja, pihaknya melakukan penyesuaian dengan menggenjot layanan online. “Bahkan leasing saat ini sangat hati-hati memilih konsumen. Bagi pekerjaan atau sektor yang terdampak langsung, mereka sangat hati-hati. Bahkan untuk konsumen baru sangat teliti,” terangnya.

Ia berharap, kondisi ini bisa segera berakhir dan aktivitas bisa kembali seperti sedia kala. Sebab, dia menilai berlakunya new normal belum bisa mendorong permintaan. “Butuh waktu yang lama, tidak satu dua bulan langsung normal. Khususnya sektor otomotif sendiri bangun harus pelan-pelan. Sama seperti ketika batu bara atau tambang anjlok, perlu waktu lebih dari satu tahun,” bebernya.

Sementara itu, Branch Manager PT Mandau Berlian Sejati MT Haryono Wibowo Wonanto mengatakan, penjualan pihaknya turun sekitar 30 persen. Penurunan paling tinggi dari passenger car dan mobil untuk ritel. “Kalau untuk industri seperti Triton 4x4 masih stagnan. Tidak naik tidak turun, ya permintaan ada saja,” bebernya.

Menurutnya, penurunan itu diakibatkan pendapatan masyarakat yang melemah. Jadi untuk produk otomotif jika belum terlalu penting pasti disingkirkan, utamanya kebutuhan bahan pokok. Kemudian, dari pihak leasing sangat ketat. Seperti sektor pariwisata dan yang langsung terdampak Covid-19 tidak akan diterima dahulu. Kemudian, uang muka juga tinggi saat sekitar 30-40 persen.

“DP murah sekarang pihak leasing enggan. Ya mungkin kalau masyarakat yang masih dinilai bagus bisa diberikan,” ungkapnya. Untuk strategi, pihaknya masih mengandalkan penjualan melalui online. Platform digital dipergunakan. “Ya sekarang ini kami hanya bisa berharap saja. Kondisi semoga bisa kembali normal,” bebernya.

Ia menyampaikan, pemerintah Balikpapan sudah bekerja dengan baik dan tidak menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jadi pihaknya masih bisa menjual unit. Bulan lalu, ia berhasil mencetak penjualan sekitar 130 unit. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X