Alihkan Rasa Sedih dengan Makan Bareng Perawat Ruangan Lain

- Selasa, 2 Juni 2020 | 14:29 WIB
Anna
Anna

Senin (1/6) jadi hari pertama bagi Anna kembali ke rumah. Memeluk suami dan anak-anaknya. Melewatkan Lebaran tahun ini dengan berjuang di rumah sakit, dia hanya berharap pekerjaannya menjadi berkah.

 

ULIL MU'AWANAH, Balikpapan

 

RASA haru menyeruak. Air matanya tak bisa dibendung. Sebelum kepulangannya, dia bersama keluarganya hanya bisa bertatap muka via video call. Tanpa sentuhan langsung. Padahal ia rindu mengecup kening dan memeluk mereka. Anna hanya bisa menahan sendu. Tangisnya yang sedikit memecah kembali ditahan. “Sabar ya, Mama pulang hari ini (kemarin),” jawabnya kepada sang anak melalui panggilan video.

Anna salah satu perawat di RS dr R Hardjanto Balikpapan. Ia kembali bertugas ke ruang isolasi Covid-19, tiga hari sebelum Lebaran tiba. Perasaannya tentu sangat sedih. Momen di mana seharusnya ia dapat berkumpul bersama keluarga tercinta, hanya bisa dijembatani melalui gawai. Apa mau dikata, tugasnya adalah perintah merawat pasien Covid-19. Dan itu tidak bisa dihindarinya.

Beruntung keluarganya sangat mendukung dan memberikan support. Terlebih Alimuddin. Ialah sang suami, yang merupakan sosok tangguh yang kerap ia andalkan. Bekerja sebagai kontraktor, Alimuddin, tentu orang yang tak begitu tahu akan bahaya corona. Namun, ketika tahu sang istri menjadi perawat yang menangani para pasien, ia bangga atas pilihan Anna.

Membesarkan hati sang istri dan memuji bahwa pekerjaan mulia itu haruslah dipilih dengan rasa ikhlas. “Awalnya pasti kaget, lemas, waswas karena setiap hari yang kami dengar adalah kepergian rekan sejawat kami. Apakah saya siap? Mampu atau tidak? Tapi ada juga rasa bangga, apalagi suami saya sangat mendukung. Itu yang buat saya memilih berjuang,” tutur perempuan kelahiran Balikpapan, 27 Desember 1980 tersebut.

Bertugas di ruang isolasi bukanlah kali pertama. Pada akhir Maret hingga April lalu dirinya sudah merasakan bagaimana rasanya kesulitan bergerak dan bernapas saat mengenakan alat pelindung diri (APD). Pada kali kedua ini, ia bertugas dari 18 Mei hingga 1 Juni.

“Kami mempunyai cara tersendiri untuk mengalihkan rasa sedih. Yaitu dengan cara open room saat waktu istirahat dengan mengundang perawat ruangan lain untuk bersama-sama melewati rasa sedih saat Lebaran. Duduk, bercerita, dan makan bersama. Walau itu tentu tidak bisa menebus waktu bersama keluarga di rumah,” ungkap perempuan yang telah bekerja sebagai perawat selama 19 tahun tersebut.

Momen dengan pasien yang membuat ia sangat terharu, yaitu sehari jelang Lebaran masuk seorang pasien baru. Pasien itu berusia 38 tahun. Pasien pria tersebut belum bisa menerima kenyataan bila dirawat di ruang isolasi Covid-19. Ia pun harus menguatkan pasien secara mental agar bisa menerima kenyataan.

Meski begitu, tidak semudah itu menjelaskannya. Itulah yang membuatnya merasa sangat sedih. “Sebelumnya sudah ada tiga pasien positif yang kami rawat, dan pasien baru itu masih belum menerima kenyataan. Dia seperti orang kebingungan dan ketakutan. Kami mencoba berinteraksi agar dia paham kondisinya,” ungkap Anna.

Ketika dirawat di ruang isolasi, para pasien kooperatif. Para dokter dan perawat juga solid. Bahu-membahu agar bekerja sama demi menyelamatkan para pasien. Khusus penanganan Covid-19 itu, para perawat maupun dokter dibentuk dua tim. Tim medis yang menangani pasien corona terdiri atas tujuh dokter dan 10 perawat. Mereka harus berbagi sif. Sehingga mereka bisa makan, salat, dan istirahat secara bergantian.

Secara fisik, ia mengatakan, banyak tim medis siap. Namun, secara mental, apakah seseorang itu cukup siap? Anna menuturkan, membangun mental yang positif tidak hanya dilakukan kepada pasien.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X