PROKAL.CO,
Pemerintah diminta memberi stimulus tambahan kepada para pengusaha. Salah satunya menurunkan harga BBM industri.
BALIKPAPAN - Pengusaha di daerah meminta pemerintah untuk mengkaji ulang harga bahan bakar minyak (BBM) industri, listrik, dan gas industri. Sebab mahalnya komoditas tersebut cukup menyulitkan para pengusaha dalam menjalankan usaha di tengah penyebaran virus corona.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak besar terhadap kondisi perekonomian daerah dan nasional. “Tingginya harga energi memberatkan pengusaha. Apalagi dampak pandemi telah menurunkan daya saing industri nasional lantaran permintaan barang naik di dalam negeri. Ditambah transaksi ekspor menurun,” tuturnya, Minggu (31/5).
Yaser berharap pemerintah bisa menurunkan harga BBM, listrik dan gas untuk industri di tengah perekonomian yang lesu. Pasalnya, harga minyak dunia juga terus mengalami penurunan. Bahkan di bawah USD 20 per barel di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, pengusaha butuh stimulus agar bisa tetap hidup. Keringanan paling berpengaruh memberikan potongan beberapa hal, semisal pajak atau tarif listrik dan BBM. “Kami ini sudah kesusahan. Mau gaji karyawan saja susah. Paling tidak beban kami bisa dikurangi. Ya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menurunkan harga BBM industri sebagai efisiensi produksi,” tuturnya.
Ia menyoroti tarif premium listrik yang dibebankan secara penuh kepada dunia usaha, sementara sejumlah industri saat ini belum beroperasi 100 persen. Jika pun diterapkan new normal belum bisa mengangkat. Para pengusaha pun mengusulkan penghapusan biaya premium rekening minimum pemakaian.