Dorong Masyarakat Beralih ke Nontunai

- Senin, 1 Juni 2020 | 19:16 WIB
Bank Indonesia (BI) terus memperluas penggunaan transaksi pembayaran nontunai dalam memitigasi dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Bank Indonesia (BI) terus memperluas penggunaan transaksi pembayaran nontunai dalam memitigasi dampak pandemi virus corona (Covid-19).

SAMARINDA - Bank Indonesia (BI) terus memperluas penggunaan transaksi pembayaran nontunai dalam memitigasi dampak pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya transaksi pembayaran tunai dinilai memiliki potensi menjadi media penularan virus asal Tiongkok tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, pada era pandemi Covid-19 ini pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tinggal di rumah dan tuntutan perubahan perilaku dan gaya hidup sesuai perkembangan teknologi. Pihaknya mendorong masyarakat beralih menggunakan cara-cara pembayaran nontunai yang saat ini sudah semakin mudah dan murah.

“Berbagai kebijakan dan insentif BI terus diberikan agar semakin memudahkan masyarakat beralih ke pembayaran nontunai,” jelasnya, Minggu (31/5).

Menurutnya, berbagai kebijakan dan insentif tersebut membebaskan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS menjadi 0 persen yang berlaku sampai dengan September 2020. Selain itu juga dikembangkan fitur QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) atau tanpa kontak tangan dalam melakukan pembayaran (contact less payment). “Kita juga menurunkan biaya Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) menjadi Rp 1,” ungkapnya.

Lalu, pihaknya juga melonggarkan kebijakan kartu kredit seperti penurunan batas maksimum suku bunga menjadi 2 persen, pembayaran minimum menjadi 5 persen, dan denda keterlambatan menjadi 3 persen. Berbagai kebijakan itu diharapkan bisa meningkatkan penggunaan nontunai pada transaksi masyarakat saat pandemi.

Penggunaan QRIS di Kaltim sampai 29 Mei 2020 telah mencapai 29.343 merchant. Jumlah itu meningkat tajam dibandingkan akhir 2019 yang hanya 12.341 merchant. Transaksi RTGS dan kliring juga meningkat. Volume RTGS pada April mencapai 4.522 dengan nominal Rp 13,07 triliun. Kliring kredit memiliki volume transaksi 58.873 dengan nominal Rp 2,24 triliun. Kliring debit total transaksi 23.144 dengan nominal Rp 901 triliun.

"Transaksi nontunai di Kaltim meningkat, begitu juga dengan inflow outflow. Inflow Maret mencapai Rp 649 miliar, pada Mei Rp 807 miliar. Outflow Maret Rp 119 miliar, Mei Rp 252 miliar," pungkasnya. (ctr/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X