Penumpang Sepi, Angkutan Umum Jalur Darat Mati Suri

- Senin, 1 Juni 2020 | 20:00 WIB
KEMBALI MENGASPAL: Aktivitas angkutan bus antarkota di Terminal Sei Kunjang terpantau sepi penumpang. RAMA SIHOTANG/KP
KEMBALI MENGASPAL: Aktivitas angkutan bus antarkota di Terminal Sei Kunjang terpantau sepi penumpang. RAMA SIHOTANG/KP

SAMARINDA–Aktivitas transportasi sejatinya bisa berjalan sejak minggu pertama Mei lalu. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25/2020. Namun, aktivitas transportasi harus mengikuti sejumlah prosedur. Salah satunya tak bisa melintas ke wilayah zona merah.

Memasuki fase relaksasi di Kota Tepian, kelonggaran semakin terbuka. Namun, tetap memerhatikan protokol kesehatan. Plh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Hafid Lahiya mengatakan, kegiatan transportasi sebenarnya telah bisa berjalan jauh hari sebelumnya. Tepatnya sejak 7 Mei lalu. Namun, minimnya penumpang membuat Perusahaan Otobus (PO) enggan beraktivitas.

Adanya fase relaksasi, Dishub akan menyiapkan protokol kesehatan. Penumpang nantinya harus melakukan screening. Kapasitas bus antarkota juga akan dipangkas 50 persen. Dari yang biasanya bermuatan 50–54 orang, hanya diperkenankan membawa 25 orang. "Terminal juga buka kok dari sebelumnya. Kami pasti tetap jalankan protokol kesehatan, cuma kendalanya kami enggak ada semprotan disinfektan, nanti bisa kerja sama dengan pihak lain," ungkap Hafid. "Pengurangan kapasitas itu mengikuti protokol kesehatan, tempat duduknya juga diatur agar tak berdekatan, dan wajib pakai masker," tambahnya.

Bahkan, untuk menghindari adanya wabah Covid-19 gelombang kedua, penjualan tiket tak akan ada di terminal. Tiket didapatkan di agen yang disediakan PO. Hal itu demi menghindari munculnya kerumunan.

Kendati telah adanya kelonggaran, Hafid memperkirakan selama wabah Covid-19, angkutan darat masih terpuruk. Hal itu dilihat dari aktivitas transportasi antarprovinsi yang juga menurun. Selain itu, jumlah penduduk Kaltim yang tak sebanyak Pulau Jawa, membuat aktivitas transportasi sangat terlihat jelas penurunannya. "Lihat saja, yang bukan skala lokal saja sepi, apalagi yang lokal," ucapnya.

Untuk keberangkatan bus, lanjut Hafid, sebenarnya ada. Namun, hanya tujuan Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Itu pun hanya 3–5 orang. "Memang penumpangnya yang enggak ada, bukan kami yang menghalangi," tutupnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X