New Normal Dunia Pendidikan, Dilema Ruang Kelas dan Disiplin Kesehatan

- Senin, 1 Juni 2020 | 12:07 WIB
TUNGGU SKEMA: Pemberlakuan jarak di ruang kelas jadi fokus utama jika sekolah kembali seperti biasa. Adanya shift masuk kelas dan kombinasi tatap muka serta daring jadi opsi. (RAMA SIHOTANG/KP)
TUNGGU SKEMA: Pemberlakuan jarak di ruang kelas jadi fokus utama jika sekolah kembali seperti biasa. Adanya shift masuk kelas dan kombinasi tatap muka serta daring jadi opsi. (RAMA SIHOTANG/KP)

Kian hari, pasien terkonfirmasi covid-19 terus bertambah. Di Indonesia, yang mulanya awal Maret hanya 2 pasien, kini akhir Mei sudah 20 ribu yang positif. Bergulir pemberlakuan new normal dari pemerintah. Protokol pelaksanaannya masih terus digodok. Bagaimana dari sisi pendidikan dan pariwisata?

 

PENERAPAN new normal atau kelaziman baru dimulai tingkat taman kanak-kanak hingga pendidikan tinggi. Banyak kalangan yang kurang setuju dan menganggap bahwa hal itu harus dikaji dahulu untuk di bidang pendidikan. Tak ingin ada kasus positif baru, terlebih banyak yang khawatir. Khususnya bagi para orangtua murid.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, pihaknya sudah mengatur jadwal untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setingkat SD dan SMP sesuai kalender akademik. Khusus SD, PPDB dilaksanakan pada 9-11 Juni. Kelulusan SD berlangsung pada 15 Juni. PPDB SMP pada 23-27 Juni. Kelulusannya 5 Juni. Kenaikan kelas serentak seluruh jenjang ditetapkan pada 19 Juni. Sehingga, tahun ajaran baru segera dimulai 13 Juli mendatang. Hingga saat ini, para siswa masih aktif belajar daring dari rumah.

Seandainya siswa mulai diperbolehkan sekolah seperti biasa, tentu ada beberapa perbedaan. Misal, di dalam ruang kelas akan ada pembatasan siswa. Umumnya, satu kelas terisi 32-34 orang. Walhasil harus dibuat berjarak dan kemungkinan dalam satu ruangan hanya terisi 15-20 saja. Otomatis akan kekurangan ruang.

Asli berpikir bahwa perihal jarak di kelas itu belum memungkinkan diterapkan pada tahun ini. Namun jika keputusan new normal sudah pasti, maka jarak tempat duduk antar siswa di kelas harus diterapkan sejauh 1 meter. Kemudian, jadwal masuk sekolah dibuat bergantian. Misal tingkat SD, siswa kelas 1, 2, dan 3 masuk sekolah pada Senin. Kemudian kelas 4, 5, dan 6 keesokan harinya. Jadi, tetap mengombinasikan belajar langsung di sekolah dan daring. Sebab, tak ada cara lain lagi karena sekolah pasti mengalami keterbatasan ruang. Pihaknya berusaha meniadakan double shift dalam sehari karena kurang memungkinkan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi menyatakan bahwa dia belum mampu memastikan new normal segera diberlakukan untuk di tingkat SMA. Pihaknya masih menunggu edaran resmi dari Kementerian Pendidikan. Anwar memiliki skenario. Seandainya new normal resmi diterapkan dan justru menjadi kendala hingga menyebabkan timbulnya kasus positif covid-19 dengan klaster pendidikan, dia tidak mau.

Namun, untuk mengurangi potensi penularan virus, Anwar berpikir untuk membagi jam belajar dengan shift. Sebagai contoh, untuk satu kelas ada 36 siswa. Berarti ada 18 siswa yang masuk sekolah pagi hari dan sisanya sore. Guru yang mengajar pun tetap sama dan otomatis masuk dua kali untuk satu kelas. Rencana di tingkat SMA sederajat masih sebatas pemberlakuan double shift. Ke depannya, Anwar masih harus melihat situasi dan menunggu keputusan resmi.

“Namun, ada pula sistem offline dengan menerapkan one minute service drive thru. Jadi, para pendaftar bisa memberi berkas langsung kepada penjaga. Kemudian nanti diberi tanda bahwa sudah resmi menyerahkan berkas. Pun tak memakan waktu lama,” jelas Anwar.

Tidak diberlakukan Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMP yang hendak mendaftar ke SMA pun dilakukan dengan opsi lain, yakni menggunakan nilai rapor dari semester satu sampai lima. Soal jalur penerimaan pun sama seperti SD dan SMP. Kemudian penerimaan peserta didik menyesuaikan dengan jumlah kuota yang telah ditentukan sekolah.

Di tingkat pendidikan tinggi, yakni universitas penerapan kepada para mahasiswa pun kurang lebih sama seperti siswa di sekolah. Masih aktif belajar secara daring sampai saat ini. Awal pekan lalu, awak Kaltim Post berhasil menghubungi Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda (Untag), Marjoni Rachman terkait kegiatan di kampusnya. Disebutkan Marjoni, seluruh kegiatan akademik kampus dilakukan secara online. Mulai kegiatan belajar-mengajar, sidang skripsi, ujian, hingga penerimaan mahasiswa baru.

Terkait new normal dan melihat ketentuan yang beredar, diminta untuk tidak berkurumun dalam satu tempat. Padahal, biasanya dalam satu ruang kelas terisi oleh 40 mahasiswa. Otomatis, dalam satu ruangan mahasiswa harus berjarak 1 meter. Sehingga jumlah mahasiswa harus dibagi dan itu berkaitan dengan keterbatasan ruang kelas. Seandainya new normal resmi bisa diterapkan, pihak Untag akan menyesuaikan dengan kondisi, terutama ruangan.

“Semester ini akan berakhir pada Juli. Mulai akhir Juni hingga awal Juli akan berlangsung Ujian Akhir Semester (UAS). UAS juga sama, tetap dilaksanakan secara daring. Begitu pula dengan ujian penerimaan mahasiswa baru,” jelas Marjoni.

Sejak tiga tahun silam, ujian penerimaan mahasiswa baru sudah diberlakukan secara daring. Di Untag juga ada laboratorium komputer untuk memfasilitasi bagi para pendaftar yang mengalami kesulitan jaringan di rumah. Daya tampung laboratorium untuk 30 orang tapi nanti dibatasi untuk 10-20 orang saja.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X