Diet Vegan, Sehat Konsumsi Nabati

- Senin, 1 Juni 2020 | 12:03 WIB
VEGAN: Merupakan tingkat tertinggi dalam penerapan pola hidup vegetarian. Hanya mengonsumsi aneka olahan sayur, buah dan kacang-kacangan. (ROMIR/KP)
VEGAN: Merupakan tingkat tertinggi dalam penerapan pola hidup vegetarian. Hanya mengonsumsi aneka olahan sayur, buah dan kacang-kacangan. (ROMIR/KP)

Ada banyak jenis diet di dunia. Salah satunya diet vegan. Bahkan diet tersebut dianjurkan untuk kesehatan oleh para dokter. Merupakan jenis diet yang menghindari konsumsi hewani. Akrab dengan sayur, buah, dan kacang-kacangan.

 

SELAIN kesehatan, manfaat terapkan pola hidup vegan juga banyak. Salah satunya membantu menekan pemanasan global. “Pola makan vegetarian sangat erat kaitannya dengan penurunan global warming,” ungkap Darvina atau karib disapa Vina, konsultan gizi dan diet vegan asal Balikpapan.

Perkembangan makanan untuk populasi di dunia cenderung meningkatkan emisi gas rumah kaca. Emisi itu dikaitkan dengan pertanian dan produksi makanan. “Makanya sekarang sudah banyak orang yang sadar menerapkan pola hidup vegan, apalagi orang barat,” kata Vina.

Untuk manfaat kesehatan, ada banyak disebutkan Vina. Mencegah kanker, diabetes, gagal ginjal, kolesterol hingga stroke dan jantung. Hal itu juga tak terlepas dari prinsip isi piringku.

Proporsi makanan lengkap, sehat dan seimbang. Terdiri dari sepertiga karbohidrat, sepertiga sayur, seperenam lauk, dan sisanya buah. Merupakan panduan makan sehat sebagai acuan sajian sekali makan.

Nah, bagi yang ingin menerapkan diet vegan, penting mengetahui komposisi tersebut. “Selain itu juga harus paham apa itu diet vegan. Bukan sekadar asal makan sayur saja,”

Sebab secara teori tampak mudah dipahami. Tidak memakan jenis daging apapun, baik daging merah atau putih. Namun nyatanya, edukasi atau membekali diri tentang informasi diet vegan itu yang utama.

Dijelaskan Vina, harus tetap memerhatikan gizi dan panduan. Khususnya pengetahuan mengenai sumber gizi makanan. Awam diketahui jika asupan lemak dan protein banyak bersumber dari hewani. Sehingga saat ingin menerapkan pola diet vegan, khawatir asupan tersebut kurang terpenuhi.

“Padahal ada banyak jenis makanan nabati penggantinya. Seperti tempe itu kaya akan protein, kemudian kacang-kacangan juga mengandung lemak. Kemudian takut tidak dapat asupan kalsium dari susu sapi, padahal kalsium nabati juga banyak seperti di kedelai,” jelas perempuan kelahiran 1983 itu.

Dia menyebutkan jika pengetahuan yang minim tentu tidak mendapat manfaat bagus dari diet vegan. Seperti tetap konsumsi goreng-gorengan, banyak konsumsi gula dan garam hingga proses memasak tak tepat. “Padahal bekal diri itu paling dasar,” ujar perempuan yang mulai terapkan hidup vegetarian sejak SMP itu.

Bagi pelaku diet vegan pemula, Vina menyarankan untuk pahami dulu konsep dietnya. Pelajari jenis makanan dan cara mengolah tepat. Sebab tak sedikit orang mengaku sangat kesulitan menghindari daging. “Bisa dengan dikurangi dulu perlahan. Lingkungan juga berpengaruh untuk mendukung,” katanya.

Terkadang merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Maka pengolahan bahan makanan kreatif diperlukan. Lagipula, Vina menyebut jika saat ini sudah banyak resep olahan vegan yang bisa diakses di mana saja. “Agar lebih banyak yang mendukung, bisa gabung di komunitas,” tukasnya.

Vina mengaku semenjak menerapkan pola hidup vegan, perubahan besar terjadi pada tubuhnya. Berat badan terkontrol dengan baik. Manfaat kulit bersih juga didapatkan. Perlahan dia juga membiasakan makan buah dan sayur untuk buah hatinya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X