Jam Malam Tak Mampu Meredam, Unjuk Rasa Meluas ke Hampir Seluruh AS

- Senin, 1 Juni 2020 | 11:50 WIB
Kerusuhan di AS terus meluas.
Kerusuhan di AS terus meluas.

WASHINGTON DC – Demonstrasi memprotes kematian George Floyd meluas di berbagai wilayah di Amerika Serikat. Jam malam yang diberlakukan tak mampu meredam aksi solidaritas tersebut. Hingga kemarin (31/5), sudah 25 kota diberlakukan jam malam.

Sejumlah aksi memang berujung pada kerusuhan. Bahkan penjarahan. Setidaknya 13 negara bagian sudah mengizinkan pasukan National Guard untuk membantu aparat lokal. Salah satunya, Gubernur Minnesota Tim Walz. Negara bagian tersebut menaungi Minneapolis, lokasi kematian Floyd. Walz mengatakan, dirinya sudah mengerahkan seluruh personel National Guard yang bisa mereka panggil. Sekitar 13 ribu personel diharapkan bisa menekan massa yang menolak bubar.

Politikus berusia 56 tahun itu sama dengan pejabat lainnya. Mereka mengutuk oknum pendemo yang melakukan perusakan, pembakaran, dan penjarahan. Dia menuduh para pelaku kerusuhan bukan warga lokal. Namun, kelompok asing yang ingin memanfaatkan situasi. ’’Mereka tak peduli apakah kami bisa menghadirkan keadilan bagi George Floyd,’’ ungkap Walz seperti dilansir CNN.

Namun, upaya tersebut tak membuat pendemo takut. Di sebagian besar daerah, warga masih memilih bertahan meski sudah melewati jam malam kemarin WIB. Konflik antara demonstran dan aparat terus bermunculan.

Di New York City, video yang merekam mobil patroli menabrak kerumunan massa menjadi buah bibir. Wali Kota New York City Mayor Bill de Blasio tak menyalahkan aparat atas peristiwa tersebut. Di beberapa lokasi, kasus penembakan juga muncul. Semua otoritas mengatakan bahwa tembakan itu tidak berasal dari penegak hukum.

Semalam suntuk aparat terus melakukan penangkapan. Di Dallas 74 orang ditahan dan segera diproses hukum. Kepolisian New York City mengeklaim mereka sudah menangkap lebih 120 demonstran. ’’Tak ada yang tahu siapa yang berada di balik aksi kekerasan. Tapi, sudah jelas bahwa suara yang menuntut agar AS bisa berubah sudah ada jauh sebelum kasus ini,’’ ujar Ketua Poor People’s Campaign William Barber.

Aktivis HAM tersebut mengatakan bahwa demo yang terjadi merupakan buntut dari kekesalan masyarakat terhadap masalah rasisme selama bertahun-tahun. Bukan hanya soal kebrutalan polisi terhadap kaum ras minoritas. Namun, juga kebijakan-kebijakan yang mengizinkan tindakan rasis.

Kasus Floyd jelas bukan kebrutalan polisi terhadap warga kulit hitam AS yang pertama. Ada kasus Michael Brown di Ferguson dan Eric Garner di New York. Kasus-kasus tersebut memicu gerakan Black Lives Matter. Namun, gelombang kali ini memang yang terbesar di antara semuanya. Bahkan, Agence France-Presse meriliis bahwa warga Toronto, Kanada, ikut menunjukkan solidaritas dengan menggelar aksi damai.

Hal tersebutlah yang menyebabkan pemerintah semakin khawatir. ’’Saya meminta semua rakyat Los Angeles untuk berhenti sejenak. Biarkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api dan aparat mengembalikan kedamaian,’’ ungkap Wali Kota Eric Garcetti setelah mengumumkan kebijakan jam malam.

George Floyd tewas di tangan polisi Minneapolis. Dia ditangkap karena diduga bertransaksi dengan menggunakan uang palsu USD 20. Dalam sebuah video yang viral terlihat Floyd diborgol dan dijatuhkan ke aspal. Seorang polisi menekan leher Floyd dengan lutut hingga akhirnya tewas. (bil/c10/tom)

 

  

Aksi Solidaritas George Floyd di Mana-Mana

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X