Ekonomi Triwulan II Bakal Terkontraksi

- Senin, 1 Juni 2020 | 02:17 WIB
Permintaan ekspor batu bara dari Tiongkok juga menurun seiring dengan berlanjutnya implementasi pembatasan impor pada beberapa pelabuhan utama di Tiongkok.
Permintaan ekspor batu bara dari Tiongkok juga menurun seiring dengan berlanjutnya implementasi pembatasan impor pada beberapa pelabuhan utama di Tiongkok.

EKONOMI Kaltim pada triwulan kedua tahun ini diperkirakan bakal terkontraksi. Bahkan jika kondisi semakin memburuk pada triwulan ketiga dan keempat diprediksi ekonomi Kaltim bisa terkontraksi secara tahunan. Perbaikan konsumsi rumah tangga pada pola musiman diyakini tidak berpengaruh terhadap ekonomi triwulan kedua tahun ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, prediksi tersebut didasarkan pada pertumbuhan perekonomian pada awal tahun yang hanya tumbuh 1,27 persen. Di lain sisi, kinerja pertambangan yang mendominasi ekonomi Kaltim masih berada dalam tren penurunan.

“Sedangkan di sisi lain inflasi yang terkendali mendorong perbaikan konsumsi rumah tangga. Perbaikan tersebut berasal pola musiman konsumsi pada hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idulfitri,” ujarnya.

Namun, kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih bergantung pada pertambangan, menyebabkan ekonomi triwulan kedua akan terkontraksi. Sebab, kinerja sektor pertambangan masih tertahan oleh tren penurunan harga komoditas di pasar internasional. Selain itu, permintaan ekspor batu bara dari Tiongkok juga menurun seiring dengan berlanjutnya implementasi pembatasan impor pada beberapa pelabuhan utama di Tiongkok.

“Sehingga ekonomi masih tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, mengingat produksi batu bara yang tidak bisa maksimal. Sebab, seperti yang diketahui bersama pertambangan masih mendominasi ekonomi Kaltim,” tuturnya.

Pihaknya belum bisa membeberkan ekonomi Kaltim terkontraksi pada rentang berapa. Namun yang jelas akan tumbuh lebih rendah dari triwulan pertama tahun ini. Bahkan jika kondisi semakin memburuk, diperkirakan ekonomi Kaltim bisa terkontraksi pada skenario berat dan sangat berat. Pada skenario berat ekonomi Kaltim diprediksi akan tumbuh negatif di rentang minus 0,55 –0,95 persen.

Sedangkan pada skenario sangat berat ekonomi Kaltim bisa tumbuh negatif lebih dalam di rentang minus 1,27 –1,67 persen. “Ekonomi triwulan kedua belum bisa membaik, sehingga kinerja pada triwulan ketiga dan triwulan keempat diharapkan bisa lebih baik untuk menopang pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X