Mau New Normal, Bukannya Turun Malah Tambah 6 Orang Positif, 18 Orang Sembuh

- Senin, 1 Juni 2020 | 00:48 WIB
MASIH TERUS BERJUANG: Petugas menunjukkan data kondisi pasien Covid-19 di Ruang Isolasi RS dr R Hardjanto, Balikpapan. Kemarin, di Kota Minyak terdapat tiga orang yang sembuh dan ketambahan dua pasien positif corona.PAKSI SANDANG PRABOWO/KP
MASIH TERUS BERJUANG: Petugas menunjukkan data kondisi pasien Covid-19 di Ruang Isolasi RS dr R Hardjanto, Balikpapan. Kemarin, di Kota Minyak terdapat tiga orang yang sembuh dan ketambahan dua pasien positif corona.PAKSI SANDANG PRABOWO/KP

 SAMARINDA-Jumlah kasus sembuh kembali lebih banyak dibandingkan kasus positif Covid-19. Meski begitu, arus mudik orang yang datang ke Kaltim diduga jadi penyebab. Seperti kasus penambahan positif di Samarinda yang merupakan pendatang dari Jakarta.

Dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Andi M Ishak, kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dilaporkan sembuh Sabtu (30/5) sebanyak 18 kasus. Paling banyak dari Kutai Kartanegara (Kukar) yaitu 10 kasus. Dari 10, tujuh kasusnya dari Klaster Gowa (lihat grafis). “Dari tujuh kasus, enam kasus telah dirawat di Wisma Atlet Kukar sejak 20 April 2020 dan satu kasus di RSUD AM Parikesit sejak 12 Mei 2020,” kata Andi.

Dikatakan, seluruh pasien yang dinyatakan sembuh tersebut merupakan hasil tes dari laboratorium di Surabaya, RSUD AW Sjahranie Samarinda, Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, dan RSUD Kudungga Sangatta.

Hasil yang keluar dari laboratorium itu merupakan dua kali dinyatakan negatif. Serta, hasil pemeriksaan klinis dari dokter yang merawat menyatakan secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

-

Selanjutnya, penambahan kasus yang dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid-19 dengan hasil positif sebanyak enam kasus. Mereka berasal dari Kukar dan Kutim masing-masing satu kasus. Lalu Balikpapan dan Samarinda masing-masing dua kasus.

Sementara itu, Plt Kepala Diskes Samarinda Ismed Kusasih menuturkan, pasien tambahan dari Kota Tepian itu merupakan kasus “impor”. Pasien sebelumnya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Samarinda sebelum Lebaran. “Satu ber-KTP Jakarta dan satunya Samarinda. Mereka mau balik ke Jakarta, lalu tes PCR (polymerase chain reaction) langsung tanpa rapid test, dan hasilnya positif,” ungkap Ismed.

Adanya kasus itu menandakan bahwa masyarakat harus tetap berhati-hati. Sekalipun rapid test negatif, tapi risiko tertular masih ada. Apalagi, dua kasus ini juga tidak memiliki gejala dan tergolong orang tanpa gejala (OTG). (nyc/rom/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X