BALIKPAPAN – Semenjak pandemi Covid-19 merebak, seluruh tahapan operasional di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan ikut berubah. Begitu pula penanganan penumpang mulai dari tiket hingga pasca penerbangan (post flight).
Protokol kesehatan diterapkan, misalnya penumpang bepergian harus menggunakan masker sudah mutlak. General Manager Bandara SAMS Sepinggan Farid Indra Nugraha menjelaskan, penumpang yang ingin bepergian tentu memiliki keterangan kondisi terkait kesehatan.
Baik menggunakan rapid test sampai polymerase chain reaction (PCR). “Jadi ke mana-mana mereka bepergian akan terlihat,” sebutnya.
Farid menuturkan, kemungkinan di masa depan penumpang akan lebih banyak diarahkan untuk self check-in. Sebab harapannya pertemuan atau kontak dengan petugas akan seminimal mungkin. Maka electronic check-in dan metode lainnya akan berkembang.
“Bandara yang akan menjadi paling banyak berubah mulai dari pick up zone sampai drop zone,” ujarnya. Dia menjelaskan, saat ini sudah memasuki tahapan baru. Ada banyak pemeriksaan dalam situasi pandemi. Maka penumpang perlu waktu lebih untuk melalui proses keberangkatan.
“Penerbangan domestik perlu waktu dua jam sebelumnya. Penerbangan internasional tiga jam untuk persiapan,” imbuhnya. Saat ini, penumpang yang beredar di Bandara SAMS Sepinggan kurang lebih mendekati 1.000 orang per hari. Imbas dari Bandara APT Pranoto Samarinda tidak beroperasi lagi.
“Tidak ada kegiatan, kargo juga di sana tidak ada. Semua dibebankan kepada Bandara Sepinggan,” bebernya. Farid menyebutkan, pertumbuhan kargo cukup menjanjikan. Contoh saat ini, aktivitas kargo sekitar 120 ton per hari.
Melihat potensi ini, Angkasa Pura akan melebarkan sayap dengan membuka layanan carter kargo. Ada pesawat kargo Angkasa Pura yang dioperasikan di bawah AP Logistik. “Logistik akan jadi primadona di masa mendatang,” tuturnya. (gel/kri/k15)