Stok Pedagang Menipis, Harga Bahan Pangan Melonjak

- Senin, 1 Juni 2020 | 00:29 WIB
KEBUTUHAN PANGAN: Pedagang melayani pembeli bawang merah dan komoditas pangan lainnya di Pasar Klandasan, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Sabtu (30/5).  PAKSI SANDANG PRABOWO/KP
KEBUTUHAN PANGAN: Pedagang melayani pembeli bawang merah dan komoditas pangan lainnya di Pasar Klandasan, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Sabtu (30/5). PAKSI SANDANG PRABOWO/KP

Pandemi Covid-19 belum usai. Perekonomian pun masih terseok. Sementara biaya yang mesti dikeluarkan masyarakat cenderung meningkat. Sebut saja harga beberapa bahan pangan melonjak.

 

BALIKPAPAN - Meski tidak semua, namun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Bahkan mencapai 100 persen. Salah satunya, yakni daging. Salah satu penjual daging segar di Pasar Klandasan, Akbar mengatakan, harga daging fluktuatif.

“Sekarang memang naik (harganya). Sekarang itu Rp 135 ribu per kilogram,” ujarnya. Ia mengatakan, kenaikan ini terjadi beberapa hari jelang Lebaran. Di mana sebelumnya harga per kilo daging hanya berkisar Rp 120 ribu. Dia juga berujar saat hari Lebaran nilainya menyentuh harga Rp 150 per kilogram untuk daging berkualitas baik.

Meski begitu, pelanggannya masih ramai. Ia masih mampu menjual 30-50 kilo daging per harinya. Menurut dia, hal ini bisa jadi karena beberapa masyarakat yang merayakan tradisi Lebaran ketupat. Yang memang dilaksanakan seminggu setelah hari Idulfitri.

Di tempat yang sama, beberapa pedagang pun mengungkapkan adanya kenaikan harga pangan. Dika misalnya, ia juga mengaku adanya kenaikan harga untuk bawang merah. Yang mana harganya dari Rp 35 ribu per kilo sebelum Lebaran, kini menjadi Rp 70 ribu.

Begitu pula dengan cabai. Ia menyebut sejak empat hari yang lalu, untuk satu kilogram komoditas pedas ini dibanderol Rp 80 ribu. Padahal, saat bulan Ramadan, harganya masih sekitar Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu.

Sementara untuk gula pasir, Nasrah, pedagang lainnya, juga berkata adanya kenaikan harga yang cukup tinggi. “Kemarin-kemarin cuma Rp 12 ribu. Seminggu terakhir sudah naik jadi Rp 18 ribu,” kata dia.

Murni pun mengalami hal serupa. Bahkan, pedagang satu ini menyebut wortel ikut mengalami kenaikan. Dari kisaran harga Rp 20 ribu, menjadi Rp 60 ribu.

Dari penuturan para pedagang ini, kenaikan harga nyatanya bukan tanpa sebab. Hal ini dikarenakan menipisnya persediaan pangan yang mereka miliki. Sedangkan distribusi dari luar daerah belum masuk ke Balikpapan.

Mereka menduga, sulitnya pemenuhan permintaan ini dikarenakan sistem pengiriman barang yang sedikit terkendala akibat pandemi. Apabila stok kembali terpenuhi, kemungkinan harga akan normal kembali. (*/okt/kri/k15)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X