Siswa Masuk Sekolah, Disdikbud Siapkan Opsi Seperti Ini

- Senin, 1 Juni 2020 | 00:23 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN - Dalam tatanan kehidupan baru atau new normal, pemerintah daerah masih mempertimbangkan berbagai hal. Termasuk waktu memulai kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Jika mengikuti kalender pendidikan, maka tahun ajaran baru 2020/2021 akan kembali berjalan pada 13 Juli mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin menuturkan, sejauh ini ada kekhawatiran dan keresahan orangtua yang mempertanyakan kepastian waktu kegiatan sekolah akan berjalan lagi pada pertengahan Juli tersebut.

Dia menegaskan, pihaknya masih perlu menunggu regulasi dan petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Tentu juga harus mendapat persetujuan dan rekomendasi dari wali kota selaku ketua Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan,” ujarnya.

Sebab, bagaimana pun jika benar akan berjalan, maka tahun ajaran baru dimulai di tengah situasi pandemi. Sehingga perlu persetujuan dari pemerintah daerah. Dia mengimbau agar orangtua tidak perlu khawatir. “Pemda akan mempertimbangkan kapan anak sekolah masuk seperti biasa, tentu ada standar protokol kesehatan yang membuat aman,” jelasnya. 

Namun, pihaknya juga telah menyiapkan opsi sekolah sif atau bergantian untuk KBM. Caranya menggabungkan dua sistem, yakni belajar secara tatap muka langsung dan belajar secara daring. Misalnya Senin – Rabu belajar daring dan Kamis – Jumat belajar di sekolah.

Ini salah satu cara untuk mengobati kerinduan siswa belajar langsung dari guru di sekolah. Namun untuk keputusan ini, pihaknya memberikan gambaran, opsi sif yang dimaksud jika jumlah murid dalam satu kelas 32 orang. Kemudian dibagi menjadi dua kelas, artinya setiap kelas menjadi 16 orang.

Hal ini perlu dilakukan karena dalam kelas nanti, rencananya akan diatur tempat duduk saling berjarak. “Ini bisa dilakukan karena jam sekolahnya akan diatur,” ujarnya. Sehingga pihaknya perlu menyesuaikan jam pembelajaran. Opsi sif memungkinkan diterapkan saat new normal.

Muhaimin mengatakan, kebutuhan rombongan belajar (rombel) pun tidak jadi masalah. “Sejumlah sekolah memang sudah menjalani sistem sif, ada yang sampai tiga sif,” sebutnya. Dia mengakui di beberapa sekolah pun ada yang memiliki rombel terbatas. Namun, kondisi ini hanya terjadi di sebagian sekolah saja.

Saat penerapan new normal, hal yang terpenting pelaksanaan jam pembelajaran tidak penuh. Artinya bukan pembelajaran seperti biasa yang menggunakan konsep full day. “Perbedaannya kalau dulu mulai pukul 07.30 – 13.30 Wita, bisa saja hanya masuk pukul 08.00 – 12.00 Wita,” ungkapnya.

Muhaimin menegaskan ini semua masih opsi yang disiapkan untuk new normal. Dia menambahkan, saat ini masih dalam masa transisi. Penerapannya masih cukup lama saat tahun ajaran baru mendatang. “Beberapa sekolah masih masih memberikan tugas untuk kurikulum yang belum selesai,” pungkasnya. (gel/kri/k15)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X