SAMARINDA–Hampir seluruh masjid terpaksa menghentikan aktivitasnya sejak pertengahan Maret lalu. Salat dilaksanakan di rumah. Namun, 1 Juni mendatang, masjid-masjid di Kota Tepian akan memasuki fase pertama era new normal. Tempat peribadatan kembali dibuka. Salat berjamaah, baik lima waktu atau salat Jumat dapat dilaksanakan kembali.
Kendati ada kelonggaran, protokol kesehatan menjadi prioritas dalam pelaksanaan salat berjamaah. Sebelum masuk ke tempat peribadatan, jamaah diminta untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Saf akan tetap berjarak dan diminta untuk mengenakan masker.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Samarinda Muhammad Rasyid yang ditemui mengatakan, seluruh masjid boleh dibuka kembali. Namun, DMI tak ada memberikan imbauan khusus ke masjid se-Samarinda. Dia hanya menyarankan agar dapat mengikuti surat edaran yang berlaku, dari Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda maupun tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Jadi hanya satu komando, kalau masing-masing ada komando malah bingung isinya," ujarnya.
Dia mengimbau ke pengurus masjid, sajadah tidak digelar. Masyarakat yang hendak melaksanakan salat dianjurkan membawa sajadah pribadi. Wudu pun dianjurkan sejak dari rumah. Masyarakat diminta tidak bersalaman. "Yang pasti ikuti protokol kesehatan, Covid-19 ini kan belum selesai juga toh," tambahnya.
Persoalan saf yang berjarak tak luput dibahas. Meski ada jarak dalam saf, Rasyid menyebut tak jadi masalah. "Satu keutamaan jika menimbulkan kemungkinan mudarat, maka keutamaan itu hilang," jelasnya. "Jika dalam kegiatan ada ditemukan mudarat dan manfaat yang diutamakan harus mudarat dahulu. Hal itu berdasarkan kaidah Islam juga," sambungnya.
Namun, adanya pembatasan jarak, tentu akan adanya pengurangan kapasitas jamaah. Setidaknya separuh dari kapasitas masjid akan dikurangi. "Sepi jika berlaku physical distancing, tapi kalau Masjid Raya Darussalam dan Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center enggak ada masalah," tegasnya.
Ketua Pengurus Masjid Raya Darussalam Harnani menjelaskan, masjid di Jalan KH Abdullah Marisie, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, telah siap sejak jauh hari sebelumnya untuk mengikuti protokol kesehatan. Wastafel di setiap pintu masuk nantinya juga disediakan sebelum fase pertama berlangsung. "Untuk saf sudah kami berikan tanda," ucapnya.
Ditanya soal ada tidaknya pembatasan jamaah saat salat Jumat di Juni minggu pertama, Harnani menyebut, tak akan melakukan pembatasan, selagi masjid berkapasitas 4.000 jamaah itu bisa menerapkan physical distancing.
"Tidak dibatasi, yang penting ikuti tanda saf yang disediakan. Masyarakat selama ini juga sudah mulai sadar, ada yang saling mengingatkan juga," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)