WAJIB..!! Kantongi Surat Sehat Dulu Baru Beli Tiket

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 12:49 WIB
Capt Wisnu Handko (tengah) memberikan keterangan pers usai meninjau kesiapan pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Capt Wisnu Handko (tengah) memberikan keterangan pers usai meninjau kesiapan pelabuhan Semayang, Balikpapan.

BALIKPAPAN–Setelah ditutup sejak 24 April, Pelabuhan Semayang Balikpapan akan kembali dibuka pada pekan pertama Juni nanti. Sejumlah aturan ketat diberlakukan. Mulai pemesanan tiket yang menerapkan kebijakan 50 persen dari jumlah maksimal penumpang.

Kemudian, harus tersedia hand sanitizer dan tempat cuci tangan di atas kapal. Juga, ruang karantina jika ada penumpang yang memiliki gejala terjangkit virus corona. Untuk penumpang kelas ekonomi, akan diberi jarak tempat tidurnya mengacu pada physical distancing. Selain itu, calon penumpang yang memiliki dokumen kepergian sudah terverifikasi.

Mulai surat keterangan RT kemudian surat keterangan dari perusahaan. Tak kalah penting, sudah melakukan pemeriksaan Covid-19, minimal rapid test. “Agar memastikan tidak terjadi penularan di atas kapal. Karena bisa saja datang, sehat. Tapi begitu di kapal, bisa terjadi penularan. Kita tidak ingin seperti itu,” tutur Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Capt Wisnu Handoko saat mengunjungi Pelabuhan Semayang, Jumat (29/5) sore.

Lanjut dia, kembali dibukanya pelayanan di Pelabuhan Semayang merupakan bagian dari konsep tatanan normal baru atau new normal saat pandemi virus corona.

“Ekspektasi kita, setelah 7 Juni 2020, pelabuhan sudah bisa beroperasi. Karena SE (Surat Edaran) 5/2020 itu, sampai tanggal 7 Juni 2020. Sehingga masih ada waktu untuk mempersiapkan new normal untuk transportasi laut,” katanya. Adapun surat edaran yang dimaksud adalah SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Kebijakan itu diperbarui dengan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2020. Isinya, pembatasan perjalanan akan diperpanjang sampai 7 Juni 2020. Kepada calon penumpang, Wisnu berharap, sebelum datang ke pelabuhan sudah melaksanakan rapid test secara mandiri. Akan tetapi, dalam keadaan darurat, pelabuhan diusahakan bisa menyiapkan pemeriksaan tersebut. Termasuk menggunakan mekanisme tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari perusahaan.

Perusahaan di sekitar Pelabuhan Semayang diminta turut membantu calon penumpang yang kurang mampu melakukan pemeriksaan rapid test. Biaya yang dikenakan untuk pemeriksaan rapid test berkisar Rp 485 ribu hingga Rp 1 juta. “Tapi harapannya sudah bisa dilakukan (rapid test) sendiri,” ujar Wisnu.

Ditemui terpisah, General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Balikpapan Iwan Sjarifuddin menuturkan, calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Semayang harus mempersiapkan diri lebih awal. Sebelum membeli tiket, calon penumpang harus memperkirakan jadwal keberangkatan kapal dari Balikpapan menuju daerah tujuan. Setelah itu, mempersiapkan dokumen persyaratan yang diwajibkan. Semisal hasil pemeriksaan rapid test dan dokumen lainnya sesuai dengan SE Gugus Tugas 5/2020.

“Jadi seminggu sebelumnya, sudah mempersiapkan persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Baru mereka bisa membeli tiketnya,” pesan dia. Dia kembali memastikan pengoperasian Pelabuhan Semayang akan dilaksanakan setelah 7 Juni 2020. Sehari kemudian, atau 8 Juni 2020, kapal milik Pelni sudah bisa melayani keberangkatan penumpang dari Pelabuhan Semayang. Saat ini, pelabuhan hanya melayani kegiatan pengangkutan logistik. Para penumpang yang mengurus keberangkatan dengan persyaratan protokol kesehatan itu merupakan sopir truk beserta kernetnya, yang membawa logistik dari Makassar dan Surabaya.

Dia menerangkan, dari 9 sampai 29 Mei 2020 ada 1.244 orang yang berangkat dari Pelabuhan Semayang. Sedangkan yang tiba sebanyak 961 orang. “Jadi itu murni sopir dan kernetnya. Bukan penumpang mudik. Karena biasanya bisa sampai 70 truk. Dalam seminggu sampai tiga kali keberangkatan,” ungkap Iwan. Kepala Pelni Cabang Balikpapan Yohannes Banne menambahkan, pada pengoperasian Pelabuhan Semayang untuk penumpang umum nanti, pihaknya tetap menyiapkan rute yang sama.

Seperti sebelum pembatasan transportasi laut diberlakukan. Ada tiga armada yang disiapkan. Yakni, KM Labobar, KM Bukit Siguntang, dan KM Lambelu. “Rutenya masih Surabaya-Balikpapan-Palu-Bitung-Ternate-Sorong-Jayapura dan balik lagi,” kata dia. Namun, untuk pembelian tiket nantinya akan dibatasi di Kantor Pelni Cabang Balikpapan. Karena selama ini dilayani secara daring dan melalui travel. Mengacu pada protokol kesehatan penerapan tatanan normal baru, jumlah tiket yang disediakan hanya 50 persen dari jumlah penumpang maksimal dari kapal. Pembelian akan disaring melalui aplikasi khusus milik Pelni.

“Supaya bisa kita kendalikan. Jika salah satu syarat yang ditetapkan protokol kesehatan tidak dipenuhi penumpang, maka tidak akan kami layani,” tegas Yohannes. (kip/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X