Orangtua Mengerti, Tetap Silaturahmi secara Daring

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 12:45 WIB
Mufidatun Hasanah sudah 4 bulan menangani pasien Covid-19.
Mufidatun Hasanah sudah 4 bulan menangani pasien Covid-19.

Dokter Spesialis Paru RS Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) ini sudah menghabiskan waktu selama empat bulan terakhir menangani pasien Covid-19. Termasuk saat Idulfitri. Dia tidak mungkin bisa menikmati momen kumpul keluarga. Lebaran yang berbeda, silaturahmi hanya lewat video call.

DINA ANGELINA, Balikpapan

MOMEN kumpul keluarga di Kota Tepian harus terlewatkan pada Lebaran kali ini bagi Dr Mufidatun Hasanah. Padahal bertemu dengan keluarga besar sudah jadi kebiasaan saat hari kemenangan tersebut. Namun, pandemi memaksanya membatalkan niat pulang ke rumah orangtua.

Selain faktor pandemi, hari libur yang singkat tidak memungkinkannya untuk bepergian. Apalagi keluar kota. Bahkan untuk keluar pulau saja yang menggunakan pesawat, syaratnya ketat harus rapid test sampai polymerase chain reaction (PCR).

Jadi, dia memberikan penjelasan kepada orangtua agar kali ini tidak perlu mengadakan open house. Tidak ada kumpul dengan adik, sepupu, tante, paman, dan lainnya. Lebih baik di rumah saja dengan keluarga inti. Semakin banyak orang berkumpul, potensi penyebarannya besar.

Apalagi kalau ke rumah orangtua, mereka termasuk yang rentan karena sudah usia lanjut di atas 60 tahun. “Alhamdulillah mereka mengerti. Semua tidak ada yang kumpul, hanya silaturahmi dari video call,” sebut perempuan yang akrab disapa Fida itu. “Sabar dulu biar tahun ini jadi sejarah Lebaran tidak bisa kumpul,” tuturnya.

Fida bercerita, momen tak kumpul saat Lebaran pernah dia rasakan saat masih menjalani pendidikan kedokteran. Namun, kali ini harus merasakan lagi akibat wabah yang menyerang seantero dunia.

Akhirnya saat Idulfitri, Fida hanya menghabiskan waktu bersama suami, Budi Sulaiman dan dua buah hatinya. “Sempat ke rumah mertua karena di Balikpapan juga tapi sebentar saja,” ucap perempuan 39 tahun tersebut. Dia pun menjaga kontak dengan tetangga sekitar agar mereka tidak khawatir.

Ibaratnya seperti melewati hari biasa, tidak begitu merayakan momen Lebaran di tengah situasi pandemi. Mengingat libur hanya sebentar, H-1 Lebaran masih bertugas. Setelah itu, tidak lama masuk kerja lagi. Jadi, aktivitas hanya seputaran rumah sakit dan rumah.

“Kalau tidak begitu, ya, pandemi tidak berakhir dan terus ada, tidak akan kembali normal. Bersabar dulu saja,” sebutnya.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini mengatakan, selama Ramadan, banyak waktu kerja sampai harus pulang malam. Namun, sebisa mungkin dia melalui waktu buka puasa di rumah.

“Perbedaan tahun ini juga tidak ada momen buka bersama, tidak berani kumpul di tempat ramai. Kalau tidak perlu banget ke luar rumah, kita kurangi,” imbuhnya.

Selama menangani pasien Covid-19 sejak Februari lalu, dia bersyukur masih bisa pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga inti. Tentu dengan menjalankan protokol kesehatan.

Setelah visit di ruang isolasi, dia melepas alat pelindung diri dan langsung mandi di rumah sakit. Sampai di rumah juga masih harus mandi lagi. Jadi, bersih dan aman, tidak membawa virus saat pulang. “Tidak apa-apa mandi berapa kali sehari, yang penting aman,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X