BALIKPAPAN–Di tengah pandemi Covid-19, pemain Persiba tetap disiplin menjaga kondisi dan kesehatan. Dokter Persiba Rudy Manggasa mengatakan, meski kompetisi tengah ditangguhkan, dia terus memantau perkembangan pemain. Apalagi saat ini mayoritas pemain tengah di kampung halamannya.
“Komunikasi soal kesehatan dengan pemain tetap berjalan lewat grup WhatsApp,” kata dia. Selain itu, pemain diakui Rudi kerap berkomunikasi personal jika mendapat keluhan soal kesehatannya. Apalagi saat ini, pandemi Covid-19 masih terus berlangsung.
Sosialisasi soal virus corona juga terus berjalan. Ini agar mereka bisa lebih paham pencegahan. Sebab, dilanjutkan Rudy, sebagian pemain kerap khawatir berlebihan ketika mengalami gejala sakit tenggorokan atau flu. Dua gejala ini memang kerap diasosiasikan dengan gejala Covid-19.
“Biasanya saya minta mereka konsumsi obat dulu atau periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. Karena kan tidak semua gejala itu berarti Covid-19,” ungkap dia. Sementara itu, untuk pemain yang berada di Balikpapan, Rudy menyebut pengawasan lebih mudah. Selain itu, pemain yang ada di mes Persiba cukup disiplin.
Selama dihentikannya kompetisi, pemain memang tetap rutin latihan mandiri. Hal ini dilakukan agar mereka siap jika sewaktu-waktu kompetisi dilanjutkan.
Soal kemungkinan kembali bergulirnya kompetisi, Rudy menilai tidak mempermasalahkan, selama protokol kesehatan bisa diterapkan optimal. Apalagi, menurut dia, penyebaran Covid-19 lebih mudah dari kegiatan kontak fisik yang niscaya terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola.
“Semisal, sebelum pertandingan, semua pemain dicek kesehatannya. Kemudian saat bertanding, tidak boleh menyentuh bagian wajah,” jelas dia. Dan, bukan hanya pemain. Aturan itu harus dipatuhi oleh seluruh elemen dalam sebuah pertandingan. (hul/ndy/k8)