MASA depan kompetisi musim ini akan ditentukan besok (29/5). PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, PSSI sebagai federasi, dan pemilik klub kontestan disebut akan menggelar rapat penentuan. Kendati belum ditetapkan, sebagian besar pelatih Liga 1 dan 2 berharap kompetisi kembali bergulir.
Ya, tidak adanya kompetisi selama dua bulan lebih ini membuat para pelatih merasa jenuh. Pasalnya, mereka terbiasa dengan atmosfer di lapangan. Hal itu dirasakan oleh pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra. Pelatih asal Padang itu mengaku rindu dengan lapangan hijau.
“Kami sebagai pelatih sudah terbiasa di lapangan. Jadi, ketika kompetisi stop lama seperti ini seperti kehilangan pegangan. Lama-lama seperti bodoh ini jadinya,” seloroh eks pelatih PSIS Semarang itu. Terkait masa depan kompetisi yang akan ditentukan besok, Jafri berharap Liga dilanjutkan. Namun, dengan catatan, bisa dijalankan dengan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
“Penginnya lanjut. Namun, harus sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Kita bisa contoh Liga Jerman, mereka tetap melanjutkan dengan mengurangi kontak fisik dan tanpa penonton,” ungkapnya.
Keinginan kompetisi berlanjut tak hanya diutarakan pelatih Naga Mekes. Pemain tim kebanggaan publik Kota Raja pun sudah sangat merindukan bergelut dengan si kulit bundar. “Dua bulan tidak main bola mati gaya. Semoga kompetisi bisa lanjut,” beber Lucky Oktavianto, bek kiri Mitra Kukar. (don/ndy/k16)