Maut memang tak bisa diduga datangnya. Saat sedang bersantai di teras rumah, nenek dan cucu ini tewas setelah ditabrak mobil yang dikemudikan Kapolsek Gunem, Rembang, Iptu Suyanto. Keluarga korban menyebut pelaku dalam keadaaan mabuk.
WISNU AJI, Rembang, Jawa Pos
Rumah di Desa Bangunrejo, Pamotan, Rembang, itu masih dikunjungi para petakziah hingga kemarin (27/5). Memang tak banyak. Tapi, ada satu dua orang yang silih berganti datang. Mahfudz sebagai tuan rumah menerima ucapan duka mereka. Tak pernah terbayang sebelumnya, garis hidup akan membuat dia kehilangan dua orang tercinta sekaligus.
Pada Senin malam (25/5), buah hatinya, Putri Mahfuan yang berumur 3 tahun, dan mertuanya, Mbah Yasringah, 54, jagongan (bercengkerama) di teras. Bersama mereka ada juga Samadi, kakek Putri. Tiba-tiba saja kendaraan SUV Isuzu Panther nopol L 1476 GK menerobos hingga menabrak Putri dan Yasringah. Toko pom mini dan sebagian depan rumah ambrol. Kendaraan sempat melayang. Samadi selamat setelah terpental. Kejadiannya begitu cepat.
”Saya duduk di kursi dekat pintu depan. Istri duduk menghadap timur. Anak saya, Wulan, dan suaminya, Mahfudz, di dalam rumah. Kejadian sebelum Isya, sekitar pukul 18.30. Tiba-tiba wet... Kendaraan sudah nyelonong di depan,” katanya,
Kondisi luka Putri dan Yasringah cukup parah. Samadi sempat menggendong cucunya. Namun, akhirnya meninggal saat dilarikan di puskesmas. ”Kalau firasat tidak ada. Cuma beberapa hari terakhir cucu tidak seperti biasa. Ketika minta jajan tidak dimakan. Sukanya dilempar-lempar. Biasanya anteng,” katanya.
Sementara itu, Wulan dan Mahfudz terus menangis. Keduanya sangat terpukul. Mahfudz beberapa kali memeluk dan mengusap air mata istrinya. Apalagi, kabarnya Wulan sudah tidak bisa hamil karena rahimnya diangkat dengan alasan kesehatan. ”Kami mau masalah ini diusut sampai tuntas. Diselesaikan dengan proses hukum,” tegas Mahfudz.
Kepada awak media, Mahfudz menyebut Iptu Suyanto dalam pengaruh minuman keras saat kejadian. ”Saat adu argumen, sempat dekat mulutnya sama saya, dan bau alkohol,” katanya.
Kedua korban sudah dimakamkan Selasa (26/5). Putri meninggal dalam perjalanan ke puskesmas dan Yasringah dinyatakan meninggal pukul 22.50 setelah sempat dibawa di RSUD dr R Soetrasno, Rembang.
Kapolres Rembang AKBP Dolly A. Primanto dan Bupati Rembang Abdul Hafidz turut datang saat pemakaman. Bahkan, Dolly ikut menggendong langsung jenazah balita Putri dan mengangkat keranda almarhum Yasringah. Kapolres mewakili anggota yang terlibat kecelakaan. Semua larut dalam duka. Utamanya keluarga besar Polres Rembang.
Bupati Hafidz memberikan sambutan mewakili keluarga. Kebetulan pejabat asli Pamotan tersebut kenal dekat dengan keluarga korban. ”Almarhumah Yasringah sosoknya ulet di dalam perjuangan. Memperjuangkan kehidupan keluarga. Informasinya, puasa direwangi jualan pentol. Ini perjuangan keluarga yang luar biasa,” katanya.
Hafidz mengingatkan keluarga untuk bersabar. ”Jadi, tangisan boleh-boleh saja. Tetapi, hati jangan sampai melepas penerimaan qada dan qadarnya Allah SWT. Ini berat. Maka, diminta keluarga menerima. Kalau susah, iya. Nangis tidak apa-apa. Bupati secara pribadi juga ikut susah,” ujarnya.