Profesi adalah tanggung jawab. Itulah yang ada di benak para petugas yang berjaga di pos penutupan jalan di Balikpapan. Tak peduli, saat itu Lebaran yang mestinya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.
OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan
TERIK matahari kemarin (27/5) masih menyengat. Belum lagi udara yang tidak bersahabat. Entah polusi atau virus yang kini mewabah. Namun tak ada satu pun yang jadi penghalang bagi petugas yang berjaga di pos pembatasan.
Padahal saat itu masih suasana Idulfitri. Momentum yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Di saat warga Kota Minyak merayakannya, para tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI-Polri, dan Dinas Perhubungan itu harus bertugas di lapangan.
Demi tanggung jawab. Begitu kata personel Sat Lantas Balikpapan Aipda Rudi Dwi Wibawa. Yang saat itu bertugas di ruas jalan Simpang Rapak, Balikpapan Utara.
Ia mengatakan hari pertama Lebaran jalan raya cukup sepi. Namun Senin (25/5) sore, ruas jalan mendadak ramai oleh pengendara. Hingga hari berikutnya.
Pria 41 tahun itu berkata masih banyak warga yang acuh terhadap aturan pembatasan sosial. Padahal kebijakan tersebut telah diterapkan sejak dua bulan lalu. “Pernah ada yang memaksa lewat. Pas ditanya apakah tahu soal kebijakan pembatasan lalu lintas, si pengendara bilang tahu. Tapi tetap melanggar,” terangnya.
Menurutnya, penugasan seperti ini menjadi hal yang biasa bagi kepolisian. Di mana ada atau tidaknya pandemi Covid-19, ia tetap harus menjalankan tugas. Bahkan lebih padat. Bedanya, pada Lebaran sebelumnya ia berjaga di lokasi tertentu seperti masjid atau tempat wisata. Sementara kini mengawasi ruas-ruas jalan dan pengendara yang berlalu-lalang.
Kendati demikian, saat masa pandemi ini waktunya lebih lengang. Karena pemberlakuan shift untuk petugas. Sehingga saat Lebaran hari pertama lalu, ia bisa berkumpul bersama anak dan istri di rumah. Bagi dia, itu merupakan sejarah sejak ia bertugas sebagai abdi negara.
Ketika disinggung soal masyarakat yang masih kurang peduli, dia menilai harus diberi pengertian lebih. “Khususnya orangtua ya, karena mungkin mereka kurang mengikuti informasi,” ucap pria kelahiran Jember itu.
Senada, Petugas Lapangan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Rudi Hartono pun melalui pengalaman serupa. Menghabiskan waktu Lebaran lebih banyak di jalan daripada di rumah.
Ia bercerita suka dan duka yang dilalui kala bertugas, tepatnya di kawasan Simpang Sungai Ampal. Mulai masyarakat yang patuh pada aturan, hingga yang masa bodoh dengan protokol kesehatan yang diberikan.