Upaya Menembus Penyekatan Memuncak, Tertinggi di Jakarta 4 Ribu Kendaraan

- Minggu, 24 Mei 2020 | 10:53 WIB
Larangan mudik sudah hampir sebulan digaungkan. Namun, ternyata jelang lebaran terjadi puncak arus yang berupaya menembus penyekatan larangan mudik. Kenaikan terjadi lebih dari 100 persen dengan jumlah 5.694 kendaraan diputar balik pada Kamis (21/5).
Larangan mudik sudah hampir sebulan digaungkan. Namun, ternyata jelang lebaran terjadi puncak arus yang berupaya menembus penyekatan larangan mudik. Kenaikan terjadi lebih dari 100 persen dengan jumlah 5.694 kendaraan diputar balik pada Kamis (21/5).

JAKARTA -- Larangan mudik sudah hampir sebulan digaungkan. Namun, ternyata jelang lebaran terjadi puncak arus yang berupaya menembus penyekatan larangan mudik. Kenaikan terjadi lebih dari 100 persen dengan jumlah 5.694 kendaraan diputar balik pada Kamis (21/5).

Kabagops Korlantas Polri Kombespol Benyamin menuturkan, petugas berupaya keras untuk mencegah mudik. Untuk di Jakarta terdapat 4.112 kendaraan yang diputar balik. Jumlah itu meningkat berlipat-lipat dari hari sebelumnya."Polda lain, juga mengalami peningkatan," paparnya.

Untuk enam polda lain ada 1.582 kendaraan yang diputar balik. Yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah,  Jogjakarta, Jawa Timur, dan Lampung."Jadi total terdapat 5.694 kendaraan diputar balik," jelasnya.

5.694 kendaraan itu terdiri dari 4.053 kendaraan pribadi, 623 kendaraan umum, dan 1018 sepeda motor. Menurutnya, untuk Rabu (20/5) secara nasional hanya ada 2.185 kendaraan yang diputar balik. Artinya, kenaikan upaya menembus sekat di tujuh Polda mencapai lebih dari 100 persen. "Kenaikan ini mungkin berlangsung hingga Sabtu," urainya.

Memuncaknya upaya menembus sekat ini memang mengkhawaturikan. Pasalnya, sudah hampir sebulan larangan mudik digembor-gemborkan, tapi masih banyak yang tidak peduli. "Mungkin karena sudah liburan, ini dimanfaatkan coba untuk keluar penyekatan," terangnya.

Karena begitu banyaknya volume kendaraan, maka Korlantas membuat kebijakan putar balik dilakukan tanpa pengecekan. Untuk menghindari terjadinya kemacetan parah. "Kalau dicek satu per satu kemacetan parah bakal terjadi," ungkapnya.

Untuk truk logistik dan bus berstiker,  petugas memperbolehkannya untuk lewat. Dia mengatakan, untuk yang beralasan kerja di Karawang dan sekitarnya juga diputarbalik. "Pabrik sudah libur semua," terangnya dihubungi Jawa Pos.

Modus masyarakat untuk bisa mudik ke kampung halaman pun kian beragam. Salah satunya, menjadikan kendaraan-kendaraan tanpa izin jadi travel gelap. Hingga Kamis (21/5), 95 unit kendaraan bermotor modus travel gelap ini telah diamankan oleh Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Detilnya, 2 unit bus, 40 unit minibus, dan 53 unit mobil pribadi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi menuturkan, kendaraan- kendaraan- kendaraan tanpa izin ini kedapatan membawa penumpang gelap yang ingin mudik ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari seluruhnya, terbukti tak memiliki izin trayek yang jelas. ”Dari operasi ini berhasil menggagalkan 719 orang yang ingin mudik,” ujarnya.

Para pengemudi maupun penumpang ini, kata dia, datanya langsung dicatat dan dilakukan penilangan. Mereka kemudian dipersilahkan balik kanan. Untuk penumpang, mereka diangkut dan diantar ke terminal Pulogebang untuk kembali ke kediaman masing-masing.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Polda Metro Jaya, sejak operasi ini dijalankan pada 24 April lalu, 377 kendaraan berhasil disita. Dari jumlah tersebut, 2.225 orang berhasil dicegah untuk mudik. Budi menjelaskan, berdasarkan keterangan Ditlantas Polda Metro Jaya, modus operandi travel gelap ini ialah dengan cara menawarkan fasilitas untuk bisa mudik dari mulut ke mulut dan media sosial. Mirisnya, meski harga tiket yang ditawarkan cukup mahal, berkisar Rp500 ribu, banyak masyrakat yang tergiur.

”Itu untuk ke Brebes atau Cilacap, padahal harga normal hanya Rp150 ribu per orang,” katanya.

Budi mengatakan, operasi ini  sengaja dilakukan gun amencegah masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dari sekitar Jabodetabek. Kegiatan ini pun semakin digencarkan saat ini untuk mengantisipasi lonjakan selama arus mudik terutama hari-hari sebelum Lebaran.

”Selama belum ada pencabutan larangan mudik oleh pemerintah, maka operasi ini akan kami lakukan terus untuk mencegah masyarakat bepergian agar mengurangi penyebaran Covid-19,” tegas Budi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X