BANGKOK–Di berbagai belahan dunia, mal memang menjadi daya tarik sendiri. Meski di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Di Thailand, kunjungan ke pusat perbelanjaan diperketat. Termasuk dengan memanfaatkan robot untuk mengingatkan pengunjung untuk tetap menggunakan masker.
Masuk ke mal di Thailand harus menyerahkan data pribadi seperti alamat, nomor ponsel, dan akan berapa lama di pusat perbelanjaan itu. Bahkan, ada robot patroli yang mengingatkan pengunjung untuk mengenakan masker.
Setelah mal diizinkan dibuka kembali pekan lalu, Pemerintah Thailand menggunakan aplikasi pelacakan yang disebut Thai Chana atau Thai Victory. Untuk melacak keberadaan pengunjung jika ada infeksi baru terkait dengan tempat-tempat bisnis.
Juga ditempatkan beberapa robot patroli, seperti di Mal Siam Paragon, Bangkok. Robot yang bertugas tidak hanya bisa mengukur suhu tubuh manusia di sekitarnya, tetapi juga mampu mendeteksi siapa pun yang tidak mengenakan masker wajah.
"Tolong pakai topengmu," ujar robot yang tidak bersenjata itu memperingatkan seorang pembelanja perempuan yang tidak memakai topeng, seperti yang ditulis Khaosod English.
Penanggung jawab mal itu, Worakrit Ouitrakul, mengamati robot patroli yang tidak disebutkan namanya tersebut. Robot yang meluncur, kata Worakrit, hanya berbicara dengan bahasa Thailand untuk sementara. Dia akan diprogram untuk berbahasa Inggris bahkan Tionghoa dalam waktu dekat.
Worakrit mengatakan, Siam Paragon Shopping Mall sedang mencoba robot selama dua bulan. Biaya sewanya 600.000 baht. Robot berhenti secara otomatis ketika manusia atau benda terlalu dekat dengannya. Robot dapat melihat orang tidak mengenakan masker dari jarak 20 meter.
Selain robot, pihak mal akan melacak pergerakan pengunjung. Sebelum mendatangi pusat perbelanjaan, pengunjung mesti terlebih dahulu masuk ke situs milik pemerintah, Thai Chana. Di sana, pengunjung harus memilih mal yang akan dikunjungi dengan memindai QR code dan memasukkan nomor telepon. Aplikasi itu untuk mengetahui berapa lama pengunjung berada di mal.
Menurut Taweesin Visanuyothin, juru bicara pemerintah untuk Covid-19, 46 ribu toko dan mal sudah mengadopsi situs tersebut. Lebih dari dua juta orang telah menggunakannya. (khaosodenglish/dwi/k8)