Pasien Tak Bergejala, Deteksi Suhu Mubazir

- Jumat, 22 Mei 2020 | 18:03 WIB

Laju penularan Covid-19 belum mampu direm. Setiap negara bergantian mengalami lonjakan. Mereka yang grafiknya sudah melandai berusaha ’’berdamai’’ dengan virus mematikan tersebut dan mencari cara agar tidak diserang gelombang kedua.

PANDEMI Covid-19 tidak berakhir dalam waktu dekat. Jalan yang harus dilalui untuk keluar dari masalah global itu masih panjang membentang. Bukannya turun, penularan virus SARS-CoV-2 justru meroket.

Kemarin (21/5) virus mematikan yang kali pertama ditemukan di Wuhan, Hubei, Tiongkok, tersebut justru menorehkan sejarah baru. Angka penularannya lebih dari 5 juta orang. Jumlah pasien yang meninggal mencapai 329.761 orang.

Pada Rabu (20/5), angka penularan global selama 24 jam bahkan mencapai 106 ribu orang. ’’Ini adalah penularan tertinggi dalam sehari sejak wabah itu muncul,’’ jelas Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sesi konferensi pers di Jenewa.

Sebanyak dua per tiga dari angka itu berasal dari empat negara. Ghebreyesus tidak mengungkap negara mana saja. Yang jelas, Amerika Serikat (AS), Rusia, Brasil, dan Spanyol menjadi empat besar dengan angka penularan tertinggi di dunia.

’’Kami khawatir dengan peningkatan kasus di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah,’’ ujar orang Afrika pertama yang memimpin WHO tersebut. Ghebreyesus menuturkan, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi saat ini. Yaitu, kesehatan adalah investasi yang berharga.

Angka penularan global yang sebenarnya di lapangan bisa jadi lebih tinggi. Sebab, ada kasus yang tidak dilaporkan, perbedaan perhitungan, dan berbagai hal lainnya. Misalnya saja, kasus-kasus penularan dan kematian di panti jompo yang kerap tidak ikut dihitung.

Uji penularan Covid-19 umumnya hanya dilakukan terhadap orang yang memiliki gejala dan kontak dekat dengan pasien. Padahal, dalam banyak kasus, orang yang positif Covid-19 memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala atau biasa disebut orang tanpa gejala (OTG).

Itulah yang diungkap dalam jurnal Emerging Infectious Diseases oleh para peneliti Jepang yang mengamati kasus penularan Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess. Hampir sepertiga dari 3.711 penumpang dan kru di kapal tersebut positif tertular. Namun, sebagian besar hanya menunjukkan gejala sangat ringan seperti sakit tenggorokan, batuk kering, dan pilek tanpa disertai gejala demam dan infeksi saluran pernapasan bawah. Padahal, sebelumnya dipaparkan bahwa Covid-19 mengakibatkan pneumonia. Ternyata tidak semua seperti itu.

’’Sebagian besar kasus memiliki gejala lebih ringan dan lebih berpotensi untuk penularan karena pasien mungkin tidak berobat,’’ kata salah seorang peneliti, Dr Takeshi Arashiro, sebagaimana dikutip The Straits Times. Dokter di Asahi General Hospital, Chiba, itu bekerja sama dengan para peneliti di Pusat Pengamatan Penyakit Menular di Institut Nasional Penyakit Menular, Tokyo.

Dengan memahami pola penularan tersebut, penanganan Covid-19 diharapkan jauh lebih tepat. Salah satunya adalah penggunaan alat deteksi panas tubuh yang dirasa kurang bermanfaat. OTG tentu bisa lolos dengan mudah jika hanya dicek suhu tubuh.

Sementara itu, Direktur Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Menular Eropa (ECDC) Dr Andrea Ammon menegaskan bahwa penularan gelombang kedua di Benua Biru mendekati kenyataan. Tinggal menunggu waktu dan memperkirakan seberapa besar itu terjadi.

Dia menyebutkan, imunitas penduduk dari berbagai negara terhadap virus mematikan tersebut hanya 2–14 persen. Artinya, masih ada lebih dari 85 persen populasi yang rentan tertular. Virus itu juga belum ditaklukkan.

’’Saya rasa kita harus realistis. Ini bukan waktunya untuk rileks sepenuhnya,’’ tegas Ammon sebagaimana dikutip The Guardian. (Siti Aisyah/c14/dos)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X