Maaf..!! Lebaran Tahun Ini Tak Terima Tamu

- Jumat, 22 Mei 2020 | 14:50 WIB

Pandemi corona membuat tradisi Lebaran tahun ini berbeda. Kebiasaan saling mengunjungi, berjabat tangan, makan bareng, sementara ditahan dulu. Menggantinya dengan silaturahmi virtual .

 

TIGA tahun terakhir, Swandari Paramita beserta suami dan dua anaknya pasti mudik ke Jawa Timur. Silaturahmi mengunjungi sanak saudara. Keliling Surabaya, Gresik, Malang, hingga Blitar. Namun, Lebaran kali ini, rumah adalah tempat paling aman. Semenjak pemerintah mengumumkan kasus pertama terkonfirmasi Covid-19 pada 2 Maret lalu, semua kegiatan Swandari dilakukan dengan work from home (WFH). Termasuk Lebaran aman di rumah saja.

Menurutnya, momen silaturahmi Lebaran tahun ini tetap bisa berjalan. Tradisi bermaaf-maafan, sungkeman ataupun berjabat tangan, memanfaatkan kecanggihan teknologi. Silaturahmi virtual itu dengan menggunakan aplikasi percakapan di gawai atau media sosial. Sebelum rutin mudik tiap tahun, Swandari mengakui tak melakukan open house. Justru keluarganya yang melakukan kunjungan ke rumah-rumah. Tidak pula terlalu menyiapkan hidangan khusus bagi tamu.

“Karena saya kan dosen, cutinya panjang. Sedangkan suami cutinya terbatas, mengikuti cuti besar PNS. Makanya sayang kalau dapat liburan setahun sekali dan enggak untuk silaturahmi keluarga besar. Dimanfaatkan untuk mudik,” terang dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Unmul tersebut.

Dijelaskan, latar belakang Swandari dan suami adalah dokter. Maka memandang Lebaran seperti kebiasaan saat studi dulu. Di mana harus tetap jaga di rumah sakit apapun momennya. Hal itulah yang membuat keluarganya tak memiliki tradisi khusus selain mudik.

Jadi, ketika jadwal libur, sama dengan seluruh anggota keluarga, dimanfaatkan dengan mudik. Swandari memaknai Lebaran sebagai ajang kumpul keluarga. “Karena kalau mendekati Lebaran, yang dipikirin adalah nyari tiket. Makanya ketika Covid-19 ini, ya benar-benar mengikuti anjuran pemerintah untuk tak mudik. Termasuk tetap di rumah saja dan benar-benar physical distancing,” imbuhnya. Sebagai tenaga kesehatan, dia mengatakan, harus respect dengan teman-teman sejawat dan perawat.

“Apalagi ada tagar #IndonesiaTerserah oleh beberapa teman sejawat, itu bisa saya pahami perasaan mereka. Makanya memang benar-benar harus di rumah saja,” ungkapnya. Selama WFH, dia menyebut, Ramadan kali ini paling produktif. Menjadi narasumber berbagai webinar, menulis jurnal hingga joint research dengan RSUD AWS Samarinda. Merekap seluruh data pasien terkonfirmasi Covid-19 sejak awal dirawat hingga sekarang.

“Makanya dalam seminggu biasanya ada muncul sekali ke rumah sakit, tentu saja dengan APD lengkap,” ujar Swandari. Dia dan suami sama-sama bekerja di bidang kesehatan. Mereka pun cukup tegas dengan toleransi kegiatan di luar rumah. Seperlunya dan memang penting. Beruntung kedua anaknya sudah memahami kondisi. Sehingga berkegiatan dan Lebaran di rumah pun tak jadi masalah.

 

Hindari Kerumunan, Atur Waktu Silaturahmi

 

Aneka baso seafood untuk suki sudah tertata rapi di meja. Begitu juga daging dan sosis untuk grill. Berbagai macam olahan pempek dan sup buah pun tampil begitu menggoda. Namun, itu pemandangan hidangan Lebaran tahun lalu di rumah Yulia Wahyuningrum. Tahun ini, dia sama sekali tidak menggelar open house. “Sudah empat tahun terakhir pasti open house. Selalu ramai dari pagi sampai malam. Banyak kolega dan klien berdatangan. Tahun ini memang harus prihatin, tetap aman di rumah saja,” jelas perempuan yang berprofesi sebagai psikolog klinis tersebut.

Meski begitu, Yulia mengaku tetap menyiapkan hidangan Lebaran. Termasuk membuat kue kering bersama keluarga, agar nuansa Idulfitri tetap ada. Sajian khas keluarga seperti opor ayam pun tetap dibuat, namun tidak dalam porsi banyak. Tidak adanya open house juga dimaklumi. Dijelaskan Yulia, beberapa rekan pun sudah menyampaikan jika tidak bisa datang. Dia justru membenarkan. Sebab, kondisi memang sedang tidak baik-baik saja. Lebih baik mencegah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X