Cerita Riki Herliansyah, Dosen ITK yang Menghadapi Pandemi di Britania Raya

- Jumat, 22 Mei 2020 | 14:38 WIB
RIKI Herliansyah
RIKI Herliansyah

Britania Raya menjadi salah satu negara yang kewalahan menghadapi virus corona. Lantas bagaimana kondisi terkini di sana? Berikut penjelasan dari Riki Herliansyah, dosen asal Kaltim yang tengah kuliah di Skotlandia.

 

M RIDHUAN, Balikpapan

 

RIKI Herliansyah, dosen Program Studi Matematika, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan kini sedang di Skotlandia. Sudah setahun dia di negara konstituen Britania Raya itu. Mengejar gelar doktor filsafat (PhD) di Universitas Edinburgh, Skotlandia.

Menjalani aktivitas sebagai mahasiswa pada masa pandemi ini, pemuda asal Pelawan, Sangkulirang, Kutai Timur, itu menyebut banyak yang berubah. Mengerjakan riset dan mengadakan pertemuan rutin dengan supervisor dilakukan secara virtual. Mengoreksi tugas mahasiswa yang dikirim secara elektronik dan menghadiri seminar virtual yang diselenggarakan oleh jurusan. “Pada kesempatan ini juga. Saya banyak mengisi seminar online seputar beasiswa,” sebut Riki.

Sebagai asisten dosen (tutor) untuk mahasiswa S-1 di kampusnya, dan menjadi pendamping beberapa mata kuliah, mengoreksi, dan memberikan feedbacks untuk tugas-tugas tak bisa dilakukan lagi secara tatap muka. Perkuliahan berubah menjadi virtual, bahkan di Universitas Edinburgh, ujian akhir semester untuk mahasiswa S-1 tahun pertama dan kedua dibatalkan. “Saya sendiri banyak menghabiskan waktu di kamar,” ungkapnya.

Kondisi itu berbeda dari sebelum pandemi, di mana dia biasa mengerjakan riset di kampus. Aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Edinburgh dan Keluarga Islam Britania Raya (Kibar) Cabang Edinburgh, setiap sebulan sekali mengadakan pengajian rutin.

Atau rutin dua pekan sekali bermain bulu tangkis bersama teman-teman Indonesia atau negara lain. “Bahkan tiga minggu sebelum lockdown, kami sempat performa tari Nandak dan tari Saman di Festival Indonesia yang digelar PPI Edinburgh,” bebernya.

Di Skotlandia saat ini kondisinya sedang musim semi. Namun karena terletak di bagian utara, cuacanya tetap saja dingin. Di Kota Edinburgh, di mana dia tinggal saat ini sangat kental dengan nuansa sejarah. Karena itu, dia sangat suka berjalan kaki jika ke luar rumah. “Selain sehat juga hemat biaya,” kata pria kelahiran Kecamatan Long Iram, Kutai Barat, 17 Desember 1992, itu.

Pandemi juga membuatnya tak leluasa lagi untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti kastil, museum, dan Calton Hill, sebuah bukit di tengah Edinburgh dan menjadi salah satu ikon kota yang pernah menjadi lokasi syuting film Ayat-Ayat Cinta 2. “Yang tak kalah menarik seperti lokasi wisata Dean Village dan Arthur Seat. Di sini orang-orangnya juga sangat ramah. Meski aksen warga Skotlandia berat dan sulit dipahami,” ungkapnya.

Baginya yang seorang muslim, menjalani Ramadan pun tidak sulit. Edinburgh disebutnya kota yang nyaman untuk umat Islam. Ada masjid bahkan akademi Islam. Bagi yang ingin memasak untuk berbuka puasa, bahan-bahan makanan pun harganya cukup murah. Bagi yang tak bisa atau tak sempat memasak, tinggal pergi ke restoran halal yang mudah ditemukan di sejumlah lokasi. “Tapi akomodasinya lumayan mahal. Makanya kami di sini auto jadi chef, ha-ha,” tawa Riki.

Tidak seperti London mirip Jakarta yang padat, di Edinburgh umumnya lebih lengang. Transportasi publik di kota pun hanya bus. Meski begitu, aturan lockdown membuat suasana kota ini semakin sepi. “Saya sendiri hanya keluar seminggu sekali untuk refreshing. Berjalan-jalan sekalian membeli keperluan pokok,” ungkapnya.

Dijelaskannya, isu virus corona sudah terdengar pada awal Maret. Mulanya, Pemerintah Inggris berencana melawan virus asal Wuhan, Tiongkok itu dengan herd immunity. Masyarakat dibiarkan beraktivitas seperti biasa dan seleksi alam berlangsung. Tanpa ada lockdown, persis seperti kondisi di Indonesia saat ini.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X