Pilu, Reuni Kakak Beradik di Tengah Halangan Covid-19, Beri Pelukan Terakhir sebelum Berpisah Selamanya

- Jumat, 22 Mei 2020 | 14:35 WIB
PENUH KENANGAN: Kisah antara Gail Baker dan Christine Archer menjadi pengecualian. Mereka berhasil membuat keajaiban dan bersua sebelum seorang di antara mereka meninggal.
PENUH KENANGAN: Kisah antara Gail Baker dan Christine Archer menjadi pengecualian. Mereka berhasil membuat keajaiban dan bersua sebelum seorang di antara mereka meninggal.

Banyak keluarga yang terpisah karena kebijakan karantina yang diterapkan pemerintah untuk menanggulangi wabah Covid-19. Kisah antara Gail Baker dan Christine Archer menjadi pengecualian. Mereka berhasil membuat keajaiban dan bersua sebelum salah seorang di antara mereka meninggal.

 

MOCHAMAD SALSABYL ADN, Jawa Pos

 

PERJALANAN yang ditempuh Christine Archer tak sebentar. Dari Sydney, ibu kota New South Wales (NSW), Australia, dia duduk di kursi penumpang menuju kota pesisir Bowraville, sepanjang 490 kilometer. Namun, lelahnya seakan meleleh saat dia tiba di halaman rumah Gabriel Baker, sang adik.

’’Saya tak bisa menjelaskan dengan kata-kata,’’ ungkap dia kepada Australian Broadcasting Corp (ABC) usai memeluk Baker Rabu lalu (20/5). Bagi pensiunan perawat dari Selandia Baru itu, perjalanan beberapa jam tersebut sepele jika dibandingkan dengan penderitaan yang dialami beberapa minggu ini. Selama itu, dia sudah berusaha mewujudkan reuni pertama mereka dalam enam tahun terakhir. Selama itu pula dia beberapa kali ditolak aparat Australia.

Reuni kali ini lebih penting dari saat-saat biasa. Pasalnya, Baker sudah divonis menderita kanker rahim stadium akhir sejak Maret lalu. Dokter sudah mewanti-wanti, hidupnya tinggal hitungan minggu.

Archer menerima kabar memilukan tersebut saat berada di kapal pesiar Vasco da Gama. Saat itu dia langsung meminta untuk bisa turun bersama penumpang Australia lainnya di Australia Barat. Rencananya dia melakukan isolasi mandiri di sana selama dua minggu, lalu pergi ke NSW.

-

Namun, permintaan itu ditolak. Dia terpaksa melakukan karantina pertamanya di Selandia Baru. Semenjak itu, Archer maupun Baker beberapa kali meminta pengecualian kepada pemerintah Australia. Permintaan itu ditolak empat kali. ’’Saya berpikir apakah pemerintah Australia sama sekali tak punya rasa kasihan. Ada beberapa hal yang perlu diberi toleransi seperti kasus kami,’’ ujar Archer.

Di Australia, Baker lebih tersiksa. Dia harus melalui masa-masa sulitnya sendiri. Erica Peterson, putri semata wayang Baker, tak bisa menemaninya sepanjang waktu. Dia harus bolak-balik dari rumah Baker dan rumahnya sendiri di Uralla. Jarak mereka ratusan kilometer. ’’Pikiran saya terbelah antara mengurus ibu dan tiga anak saya,’’ jelasnya.

Harapan bagi kedua saudara itu muncul setelah media Australia mulai memberitakan tentang kesulitan mereka. Pemerintah Australia yang awalnya menolak pada akhirnya memberikan izin. Namun, mereka tak mau menjelaskan apa yang membuat mereka berubah pikiran.

Menurut Associated Press, Archer akhirnya tiba di Australia dan hanya perlu melakukan karantina selama seminggu. Padahal, warga asing biasanya diwajibkan untuk mengisolasi diri selama minimal dua minggu.

’’Jujur saya sempat kehilangan harapan. Sekarang saya bisa meninggal dengan tenang dikelilingi orang yang saya cintai,’’ ungkap Baker.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X