LONDON – Pandemi Covid-19 akan mengubah banyak hal di sepak bola. Meski belum resmi disahkan akan tetapi regulator Premier League menyatakan jarak antarpemain di ruang ganti haruslah dua meter.
Seperti diberitakan Daily Mail kemarin (21/5) dari 20 klub Premier League setidaknya ada dua klub yang akan kesusahan jika protokol jarak dua meter antarpemain di ruang ganti ditetapkan. Yakni Burnley dan Crystal Palace.
Karena itulah untuk protokol pencegahan dan antisipasi meluasnya Covid-19 ada dua ruang yang mungkin akan dialih fungsikan. Yakni VIP lounges kemudian kotak eksekutif stadion.
Di stadion-stadion yang ruang gantinya sempit kemungkinan akan dilakukan langkah berikkut. Tim tuan rumah memakai kedua ruang ganti. Sedangkan tim tamu akan memakai VIP lounges dan kotak eksekutif.
Penasehat medis Premier League Dr Mark Gillett mengatakan tak ada toleransi soal protokol soal keamanan dan pencegahan Covid-19 di Premier League. Karena itu Gillett sudah meminta chief executive Premier League Richard Masters bersikap ‘galak’.
“Bahkan di ruang ganti tak boleh ada barang pemain yang tertinggal karena para pemain akan membawa dan mengemasi pakaiannya sendiri usai bermain. Ini sudah dipraktekkan dan ditegakkan di ruang ganti lokasi latihan masing-masing tim ,” tutur Gillett kepada The Independent.
Gillett melanjutkan protokol buat menjaga kehigienisan ruang ganti adalah dengan menyemprotkan disinfektan secara rutin sebelum dan sesudah pertandingan berlangsung. Tapi hal itu akan percum jika pemain bergerombol dan berkerumun di ruang ganti.
Sementara itu, terdapat beberapa komplain ketika protokol baru pencegahan Covid-19 diterapkan dalam sesi latihan tim-tim Premier League. Misalnya bola latihan pun jadi lengket karena disemprot disinfektan sangat sering.
Selanjutnya waktu latihan di lapangan tak bisa maksimal. Protokol membuat aturan maksimal 75 menit ada di lapangan. Waktu latihan terpotong karena pemain harus menjalani serangkaian tes kesehatan sebelum masuk lokasi latihan. (dra)
--