ADA APA GARANG..? Perincian Dana Penanganan Corona Tak Dibeberkan, Pejabat Pemkot Saling Lempar

- Kamis, 21 Mei 2020 | 15:28 WIB
Rapid test yang dilaksanakan di Samarinda. Anggaran penanganan Covid-19 yang katanya berasal dari SiLPA APBD masih tak transparan.
Rapid test yang dilaksanakan di Samarinda. Anggaran penanganan Covid-19 yang katanya berasal dari SiLPA APBD masih tak transparan.

Anggaran penggunaan Covid-19 yang bersumber dari dana sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) terus menjadi tanda tanya. Terbagi dalam tiga bagian, yakni Rp 290 miliar untuk penanganan bidang kesehatan, Rp 43 miliar untuk jaring pengaman sosial, serta Rp 16 miliar lainnya penanganan dampak ekonomi.

 

SAMARINDA–Jumlah anggaran yang terbilang besar dituntut pihak legislatif untuk transparan. Rabu (20/5), harian ini mencari kejelasan perincian dana ke Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin. Bermaksud menjelaskan perincian alokasi dana terbesar dari anggaran penanganan bidang kesehatan.

Mematok Rp 290,7 miliar untuk penanganan bidang kesehatan, Sugeng tak menerangkan secara detail. Sama seperti sebelumnya ketika ditanya soal proyek pembangunan perpustakaan kota yang masih berjalan. Sugeng kembali menyarankan untuk meminta perinciannya ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, yakni Dinas Kesehatan (Diskes). "Bisa ke Dinas Kesehatan, beliau secara teknis yang tahu," balas Sugeng melalui pesan singkatnya.

Besaran jumlah alokasi dana yang terbagi dalam tiga bagian, lanjut dia, memang diberikan kewenangan ke masing-masing OPD terkait. Sehingga, perincian anggaran dan penggunaannya merupakan kewenangan masing-masing OPD. "Itu (dana) berdasarkan usulan mereka (OPD terkait)," sambungnya.

Sementara itu, Plt Kepala Diskes Samarinda Ismed Kusasi menerangkan, dari Rp 290,7 miliar, telah dipergunakan Rp 5,5 miliar. Termasuk untuk pembagian dana intensif tenaga medis penanganan Covid-19. "Pembagian insentif tenaga medis sudah dibagikan semua sejak minggu lalu, untuk IA Moeis hari ini (kemarin)," jelasnya.

Pembagian meliputi tenaga medis di Rumah Sakit IA Moeis dan UPTD Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Samarinda yang di bawah kewenangan Diskes Samarinda. Namun, ditanya perincian, Ismed tak menjelaskan. "Saya di luar, enggak hafal. Tanyakan ke Sekkot (Sugeng) langsung ya," ucap Ismed menyarankan kembali menanyakan perincian. "Yang jelas Rp 290 miliar itu buat kesehatan, kalau terjadi outbreak, tapi saya pastikan sudah melewati masa puncak Covid-19," jelasnya.

Menanggapi saling lempar penjelasan, Ketua DPRD Samarinda Siswadi merasa bingung dan mempertanyakan perincian penggunaan dana penanganan Covid-19. Bahkan, hingga saat ini, pansus yang telah dibentuk DPRD Samarinda belum mendapat perincian dari Pemkot Samarinda. "Antara internal mereka saja lempar-lemparan, apalagi sama kami. Makanya mereka enggak berani menjelaskan. Lihat nanti, kami tetap monitoring," ungkap Siswadi.

Siswadi menilai, Pemkot Samarinda tak ada transparansi dana. Bahkan terkesan tertutup. Sehingga, antar-OPD terkait saling melempar penjelasan ketika ditanya anggaran penanganan corona. Sekkot yang juga saat ini menjabat sebagai Plt BPBD Samarinda dinilai tak maksimal menjalankan tugasnya.

"Jadi Sekkot itu bingung. Enggak berani ketemu DPRD, mungkin dari segi data dan transparansi belum siap," tambahnya.

Meski dana penanganan terbagi dalam tiga bagian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda harus tetap menjadi leading sector. Jika tugas tersebut berjalan dengan baik, maka tak ada lagi saling melempar penjelasan antara pemkot dan OPD terkait. "Job description dia (Sugeng) belum berjalan, jadi ya saling lempar tanggung jawab, coba lihat di pusat, kan memang harusnya begitu," tegas Siswadi. "Korbannya ya masyarakat, harusnya bantuan dapat berjalan sebelum Lebaran," sambungnya.

Ditanya soal pemanggilan Sekkot yang diajukan DPRD Samarinda, Siswadi malah mempertanyakan kesiapan Sugeng. Pihaknya tetap menunggu kesiapan dari Sekkot. "Ya kami masih tunggu, kalau lewat media sosial ada keterbatasan. Harusnya ditanyakan kenapa hanya lewat media sosial," kuncinya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X