BALIKPAPAN–Belum jelasnya kelanjutan kompetisi membuat penggawa Persiba Balikpapan Imam Mahmudi galau. Ia waswas federasi dan operator memilih tak melanjutkan kompetisi.
“Kondisi seperti ini membuat pemain galau, kami sangat merindukan kompetisi,” kata pemain asli Kediri, Jawa Timur ini. Apalagi, kata Mahmud, nyaris dua bulan terakhir dia harus latihan sendiri di rumah. Tak dimungkiri, kejenuhan mulai merambati perasaan pemain yang berposisi sebagai stopper ini. Dia juga mengaku sudah sangat rindu untuk berjumpa dan berlatih bersama pemain Persiba yang lain. “Pasti kangen suasana latihan, saya cuma ingin virus corona segera berlalu dan kita bisa beraktivitas normal lagi,” harapnya.
Meski sangat ingin kompetisi berlanjut, Mahmud enggan egois. Jika situasi memang tak memungkinkan, ia mengaku pasrah kalau kompetisi harus batal. Sebab, menurut Mahmud, kesehatan dan keselamatan warga jauh lebih penting.
PSSI dan PT LIB sejauh ini memang belum memutuskan nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Mereka masih menanti keputusan pemerintah soal pemberlakukan status darurat hingga 29 Mei nanti. Jika status darurat dicabut, kompetisi berpeluang besar kembali bergulir awal Juli. Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat, kompetisi hampir dipastikan bakal batal. (hul/ndy/k16)