Pengangguran di Kaltim Meningkat, Apa Sebaiknya Langkah Pemerintah?

- Kamis, 21 Mei 2020 | 14:49 WIB

Oleh : Eka Widi Handayani
Fungsional Statistisi Pertama
Badan Pusat Statistik Kutim

 

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kaltim pada Februari 2020 mencapai 6,88 persen atau sebanyak 137.189 orang. Melonjak dibanding TPT Februari 2019 yang sebesar 6,66 persen (126.529 orang).

 

TPT adalah indikasi penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. Indikator TPT dapat digunakan sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru. Lebih penting, menjadi bahan evaluasi keberhasilan pembangunan perekonomian, selain angka kemiskinan.

Berdasarkan data BPS (Februari 2020), penduduk di Kaltim umumnya bekerja pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,08 persen.

Pada 2020, telah terjadi pergeseran dominasi lapangan pekerjaan dari sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan motor ke kategori lapangan pekerjaan pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sementara itu, kategori pertambangan dan penggalian yang pada 2019 menempati posisi ketiga terbesar di Kaltim digantikan kategori industri pengolahan.

Status pekerjaan utama yang terbanyak adalah buruh/karyawan yakni sebanyak 956 ribu orang (51,51 persen), beralihnya pekerja yang awalnya bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja tidak dibayar dan pekerja keluarga, menyebabkan terjadi kenaikan persentase status bekerja sebagai berusaha sendiri, buruh atau karyawan, dan pekerja bebas non-pertanian.

Hingga Februari 2020, jumlah penduduk usia kerja di Kaltim berdasarkan data BPS mencapai 2.763.230 orang. Jumlahnya meningkat sebesar 2,44 persen dibandingkan Februari 2019.

Dari jumlah itu, 1.993.702 orang merupakan angkatan kerja (usia 15-64 tahun) dengan jumlah pengangguran terbuka yang mencapai 137.189 orang melonjak sekitar 10 ribu orang dari tahun sebelumnya. Meski jumlah pengangguran meningkat, jumlah ini lebih kecil dari angkatan kerja yang telah bekerja.

Penduduk yang bekerja hingga Februari 2020 di Kaltim mencapai 1.856.513 orang, bertambah sebanyak 83.142 orang dibanding keadaan pada Februari 2019 (1.773.371 orang). Adapun dari 1,856 juta orang yang bekerja ini tidaklah semuanya merupakan pekerja penuh.

BPS mencatat penduduk bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih per minggu (full employment) mencapai 1,348 juta orang (72,60 persen), termasuk didalamnya yang sementara tidak bekerja. Sedangkan sebanyak 509 ribu orang (27,40 persen) bekerja paruh waktu dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu (5 jam per hari).

Data BPS, jumlah pengangguran paling rendah berasal dari tingkat pendidikan paling tinggi (universitas, diploma, atau perguruan tinggi) yakni 3,47 persen (9.415 orang), nilai ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,37 persen (12.568 orang).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X