BALIKPAPAN—Selama pandemi Covid-19 kegiatan donor darah keliling tidak bisa dilakukan. Ditambah warga yang menjalani ibadah puasa, jumlah pendonor pun berkurang. Ini membuat stok darah di PMI Balikpapan menipis.
Pada hari biasa, jumlah pendonor bisa 5-10 orang. Kini dalam satu hari belum tentu ada yang mendonorkan darahnya. Kewalahan, pihak PMI Balikpapan biasanya akan menghubungi relawan atau pendonor pengganti. Bahkan hingga staf PMI juga melakukan donor darah. Tapi itu tidak terlalu membantu.
Ketua PMI Balikpapan Dyah Muryani menyatakan, hampir seluruh stok golongan darah habis. Terutama golongan darah A, AB, dan O. "Tidak hanya Balikpapan, hampir semua PMI yang ada kini kekurangan stok darah. Padahal selain Covid-19, banyak kasus atau penyakit lain yang tentunya membutuhkan persediaan darah banyak," ungkapnya.
Bersalin, cuci darah, kelainan darah, diabetes, kanker, dan operasi lain disebutkan membutuhkan persediaan darah yang cukup. Tapi kini kewalahan, karena darah tidak tersedia. Dan harus mencari atau menghubungi berbagai pihak terlebih dulu.
"Kami mengimbau komunitas, donatur, atau stakeholder bisa membantu. Karena stok darah sangat minim, sedangkan kebutuhan darah di Balikpapan cukup tinggi," sebutnya.
Ia menyebut, setiap hari pihaknya harus mengantar darah puluhan kantong ke berbagai rumah sakit, seperti RSKD, RSPB, Siloam, RS Hermina, dan RSUD. Dyah menambahkan, Pangdam dan Kapolda juga telah mengerahkan pasukannya pada awal Ramadan. Hanya saja stok di akhir puasa ini terus menipis.
"Kalau habis mereka ‘kan tidak bisa langsung mendonor lagi, harus tunggu tiga bulan baru bisa donor lagi. Kami harap setelah Idulfitri bisa kembali dilakukan donor darah keliling, agar bisa ada stok," tutupnya. (lil/ms/k15)