Tenda Arafah Sudah Beres, Tinggal Pasang AC, Tapi Belum Pasti Haji 2020 Dilaksanakan

- Kamis, 21 Mei 2020 | 12:15 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA – Sampai saat ini belum ada kepastian pemerintah Arab Saudi apakah menjalankan penyelenggaraan haji 2020 atau tidak. Tetapi beberapa persiapan sudah mulai dilakukan. Diantaranya adalah pemasangan tenda jamaah di Arafah.

Kabar tersebut disampaikan Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali. Saat dihubungi kemarin, Endang mengatakan pemasangan tenda di Arafah sudah hampir 100 persen. Khususnya untuk tenda yang diperuntukkan bagi jamaah dari Asia Tenggara.

’’Sudah (dipasang, Red) Pak. Tinggal pasang AC,’’ tutur Endang. Pemasangan tenda itu dilakukan oleh Muassasah Asia Tenggara. Dia menegaskan pemasangan tenda tersebut bukan berarti tahun ini sudah pasti diselenggarakan ibadah haji. Dia juga tidak mengetahui kapan tenda-tenda di Arafah itu mulai dipasang oleh pihak Muassasah.

Endang juga menuturkan persiapan sarana di Mudzalifah juga sudah hampir selesai. Seperti diketahui, Mudzalifah ini adalah sebuah tanah lapang. Jamaah setelah menjalani wukuf di Arafah, bergeser menuju Mudzalifah. Setelah bermalam di Mudzalifah, jamaah diangkut dengan bus menuju ke Mina.

Menurut Endang fasilitas di Mudzalifah bukan tenda seperti yang ada di Arafah atau di Mina. ’’Di Mudzalifah hanya tempat menunggu antri masuk bus untuk menuju ke Mina. Ada semacam peneduh,’’ tuturnya. Dia kembali menegaskan meskipun persiapan di Arafah dan Mudzalifah sudah dijalankan, bukan berarti ibadah haji tahun ini sudah pasti diselenggarakan. Endang menuturkan keputusan penyelenggaraan haji ada di tangan pemerintah Arab Saudi.

Sementara itu di tanah air Menag Fachrul Razi menjelaskan bahwa Kemenag mengundur deadline pengumuman haji setelah ada arahan dari Presiden Joko Widodo. ’’Semoga ada perkembangan baik terkait penanganan Covid-19. Baik di Indonesia maupun di Arab Saudi,’’ jelasnya.

Dia juga menerima laporan ada geliat persiapan haji di Arab Saudi. Dia mengungkapkan sejak 17 Mei lalu, tenda di Arafah sudah mulai dipasang oleh Muassasah Asia Tenggara. Muassasah adalah penanggung jawab teknis pelaksanaan layanan ibadah haji.

Pertimbangan lainnya adlah pemerintah Indonesia masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 29 Mei. Untuk itu dia berharap semua pihak diharapkan bisa berkonsentrasi dalam pelaksanaan PSBB yang efektif. Supaya wabah Covid-19 bisa segera tertangani.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar menambahkan, dia mendapatkan informasi dari Dubes RI di Riyadh Agus Maftuf Abegebriel. Di dalam informasi itu, diharapkan kerajaan Arab Saudi akan menyampaikan pengumuman resmi penyelenggaraan haji 2020 di penghujung Ramadan.

Nizar menegaskan apapun keputusan terkait haji 2020, Kemenag siap menjalankannya. Apalagi Kemenag sudah memiliki skenario mitigasi. Ada tiga skenario yang disiapkan Kemenag. Mulai dari skenario jika haji berjalan normal. Kemudian skenario jika haji dilaksankan dengan pengurangan kuota bahkan sampai skenario jika haji ditiadakan.

Sementara itu pelunasan BPIH tahap kedua secara resmi ditutup kemarin (20/5). Total masih ada sisa kuota sebanyak 13.049 kursi. Sisa kuota itu terdiri dari sisa kuota untuk jamaah sebanyak 11.537 kursi, ketua tim pemandu haji daerah (TPHD) sebanyak 1.411 kursi, dan kuota pembimbing kelombok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) sebanyak 101 kursi. Di luar itu ada sisa kuota cadangan sebanyak 12.372 kursi. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X