BALIKPAPAN- Larangan mudik selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19 ini belum berakhir. Namun masih saja ada masyarakat yang tetap nekat melakukan perjalanan meskipun dengan berbagai cara yang tidak biasa.
Seperti yang dilakukan oleh sedikitnya tujuh calon penumpang di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Mereka diduga menggunakan dokumen mencurigakan untuk bisa terbang.
General Manager Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha membenarkan hal tersebut. Dikatakan, selain tujuh calon penumpang yang diduga menggunakan dokumen mencurigakan, ada juga calon penumpang yang tidak sesuai dengan keterangannya.
“Total ada lebih dari tujuh orang. Belum lagi yang surat keterangan enggak sesuai dengan ketentuan. Itu kita pulangkan. Jadi banyak yang coba melakukan mudik atau pulang kampung,” kata Farid, Selasa (19/5).
Farid menegaskan, dari surat dokumen yang disertakan calon penumpang tersebut kebanyakan sifatnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi dalam surat hanya dicantumkan alasan pulang kampung saja.
“Contoh dia buat pernyataan keterangan tertulis. Memang diketahui oleh Lurah, cuma kan di kelurahan sudah ada surat standarnya. Nah, ini dalam tanda petik kami curigai dibuat rekayasa. Sampai kemarin kita ada tujuh orang yang dikembalikan. Rata-rata dokumen enggak memenuhi persyaratan,” ujarnya.
Ditanya soal animo calon penumpang di Bandara SAMS Sepinggan, Farid menuturkan jika kondisi Bandara SAMS tidak terlihat ramai, apalagi sampai menimbulkan antrean. Hal itu dikarenakan penumpang yang diterbangkan setiap harinya hanya sekitar 300 penumpang.
“Sebenarnya kami ingatkan penumpang agar selektif lakukan perjalanan. Jangan cuma bepergian tapi bisa jadi penyebaran Covid-19,” ucapnya. (Fredy Janu/Kpfm)