Richard Mainaky tentang Status Magang Tontowi Ahmad

- Rabu, 20 Mei 2020 | 14:52 WIB
Pelatih kepala ganda campuran PP PBSI Richard Mainaky. (Chandra Satwika/Jawa Pos)
Pelatih kepala ganda campuran PP PBSI Richard Mainaky. (Chandra Satwika/Jawa Pos)

JAKARTA– Status magang Tontowi Ahmad di SK pelatnas 2020 menjadi persoalan. Owi –sapaannya– mengakui bahwa itulah salah satu alasannya mundur dari Cipayung. PP PBSI menjelaskan, status magang tersebut diberikan karena Owi belum memiliki pasangan tetap. Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menyebutkan bahwa banyak aspek yang mendorong peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut mengakhiri karir.

 

Bagaimana Anda melihat status magang Owi di pelatnas?

Status magang itu diputuskan PBSI. Saya dari pelatih tetap memberikan program maksimal kepada atlet, apa pun status mereka. Sebenarnya, saat pembuatan SK tersebut, tim pelatih hanya merekomendasikan nama-nama yang masuk. Awalnya, kuota hanya 12 orang. Namun, kami memasukkan Owi ke SK utama. Jadi, kami merekomendasikan 13 orang. Selebihnya, kami tidak dilibatkan lagi. Saya paham hal ini menimbulkan kekecewaan bagi Owi.

 

Owi pernah curhat soal penampilannya setahun belakangan ini?

Kami pernah berdiskusi panjang tentang hasil dia dengan Winny (Oktavina Kandow, Red). Sebenarnya hasilnya tidak buruk-buruk amat. Belum ada setahun, mereka sudah bisa menyalip ranking Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan masuk 20 besar. Namun, faktornya cukup kompleks saat itu.

Waktu mereka dicoba bersaing di kualifikasi Olimpiade, memang jarak poin terlalu banyak dengan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja. Ini juga bisa jadi pemicu. Selain itu, hasil dengan Winny saat itu mandek. Ditambah lagi, dia turun status ke magang.

 

Kenapa dulu Winny yang dipilih untuk mendampingi Owi?

Saya rasa, untuk sekaliber Owi, yang paling mumpuni itu ya Winny. Cuma, masalahnya, dengan menurunnya motivasi Owi itu yang tidak mungkin ke Olimpiade. Dari curhatnya (Owi), saya bilang, ’’Kamu harus bisa lebih kuat daripada yang dulu.’’

Dulu, saat masih bersama Butet, istilahnya Owi hanya perlu latihan kekuatan karena Butet sudah komplet. Namun, dengan Winny yang belum matang dan skill masih perlu dibentuk, Owi harus lebih banyak meng-cover. Latihannya harus lebih dari kecepatan, tenaga, dan lainnya. Agak sulit. Lalu, Owi sudah umur juga. Banyak aspek yang membuat dia memutuskan pensiun.

 

Pada awal tahun, kalau Owi dinilai masih prospektif dengan Winny, kenapa Winny dikembalikan lagi berpasangan dengan Akbar Bintang Cahyono?

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X