Ingin Main Liga dengan Butet

- Rabu, 20 Mei 2020 | 14:49 WIB
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir merayakan keberhasilan mereka meraih emas Olimpiade Rio 2016, 17 Agustus 2016. Hari ini (18/5), Tontowi menyatakan pensiun dari bulu tangkis. (Gih Chai Hin/AFP)
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir merayakan keberhasilan mereka meraih emas Olimpiade Rio 2016, 17 Agustus 2016. Hari ini (18/5), Tontowi menyatakan pensiun dari bulu tangkis. (Gih Chai Hin/AFP)

TONTOWI Ahmad tidak benar-benar berhenti dari bulu tangkis. Dia hanya mundur dari pelatnas PBSI Cipayung. Secara otomatis, dia juga tidak akan mengikuti turnamen-turnamen BWF Tour. Namun, karena sudah menyatu dengan bulu tangkis, tentu dia akan tetap berlatih dan mengikuti turnamen-turnamen non-BWF Tour.

’’Ya, kalau ada liga-liga mana gitu, misalnya liga India, tentu juga mau main. Siapa tahu bisa bareng Liliyana Natsir lagi,’’ ungkap Owi, sapaannya, lantas tertawa renyah, dalam bincang-bincang dengan Yuni Kartika di Instagram PB Djarum tadi malam. Yuni menggoda Owi soal betapa sulitnya dia melepaskan diri dari Butet, sapaan Liliyana.

Owi lantas menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena dirinya dan Butet sudah sehati. Berpasangan sejak awal 2010, mereka terjun dalam ratusan turnamen. Tentu chemistry mereka sudah sangat kuat. Pernah di sebuah turnamen, kaki Butet cedera. Dia hanya bermain dengan satu kaki. Namun, mereka bisa juara.

’’Ya, itu karena kami sudah saling ngerti saja permainan satu sama lain. Ibaratnya, Ci Butet servis ke mana, saya sudah siap kover. Saya smes ke mana, Ci Butet tinggal balikin. Sudah selevel itu kami,’’ kata Owi. ’’Nah kalau sama partner baru kan nggak bisa gitu. Harus mikir pola permainan saya gimana, pola dia gimana. Susah lah,’’ tambah pemain 32 tahun itu.

Owi menuturkan, saat ini dirinya dan Butet memang tidak pernah berlatih bersama. Namun, itu tidak masalah. Jika sparing sebentar saja, dia percaya mereka bisa kembali menghadapi berbagai pertandingan meskipun bukan di level BWF Tour.

Dia mencontohkan, menjelang pensiun pada Januari 2019, Butet juga sudah jarang berlatih. Namun, mereka berhasil menembus final Indonesia Masters yang merupakan turnamen farewell Butet. ’’Padahal, drawing-nya berat ya,’’ kenang Yuni. Di final, mereka kalah oleh pasangan terbaik dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Ketika Butet baru saja gantung raket, Owi mengaku sering mengajaknya mengikuti liga. Butet ragu karena lama tidak berlatih. ’’Saya bilang, ’Udah deh Ci, istilahnya Cici tinggal servis aja, saya yang smes smes smes!’ Ci Butet bilang, ’Halah paling nanti pas main tetep aja, Ci Ci gimana nih,’’’ cerita Owi, lantas disambung tawa. (gil/c20/na)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X