PROKAL.CO,
JAKARTA – Perubahan gerbong jajaran petinggi TNI bakal kembali terjadi. Kali ini pucuk pimpinan TNI AL dan TNI AU yang segera berganti. Sebabnya tidak lain karena masa tugas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna segera berakhir.
Karena itu, Presiden Joko Widodo harus melantik pejabat baru untuk menggantikan kedua perwira tinggi bintang empat itu. Laksamana TNI Siwi yang akan pensiun bulan ini punya cukup banyak calon pengganti perwira tinggi bintang tiga. Baik yang masih berada dalam struktur TNI AL maupun yang berada di luar struktur.
Di antara perwira tinggi bintang tiga TNI AL tersebut, nama Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono jadi kandidat kuat. ”Calon kuatnya cuma tiga. Dengan Pak Aan dan Pak Yudo sebagai calon unggulan,” ungkap Khairul Fahmi.
Pakar militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) tersebut menyatakan bahwa selain Aan dan Yudo, ada nama Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian. Dia merupakan petinggi TNI AL yang saat ini berdinas sebagai rektor di Universitas Pertahanan. Fahmi menilai nama-nama itu potensial mengisi kursi KSAL selanjutnya lantaran punya segudang pengalaman dan masa kerja yang masih cukup panjang.
Namun demikian, di antara nama-nama tersebut, Fahmi menilai bahwa panglima Kogabwilhan I paling berpeluang. Selain pernah menempati banyak posisi penting di tubuh TNI AL, belakangan Yudo juga mampu melaksanakan tugas-tugas besar. Terbaru, setelah dilantik menjadi panglima Kogabwilhan I, dia langsung sibuk membantu pemerintah di garda depan penanggulangan wabah virus korona.
Tidak hanya itu, ketika masih bertugas di Komando Armada I, Yudo juga berperan penting dalam pencarian korban serta black box Lion Air PK-LQP yang jatuh dan tenggelam di Perairan Karawang, Jawa Barat. Capaian tersebut tentu bisa menjadi tolak ukur kapasitas Yudo sebagai kandidat KSAL. ”Bintang tiga dengan sederet pengalaman sebagai staf maupun pemegang komando, ya cocok (jadi KSAL),” imbuh Fahmi.