SAMARINDA–Idulfitri tinggal menghitung hari. Biasanya, masyarakat ramai untuk mudik. Namun, tahun ini, larangan mudik diberlakukan akibat wabah Covid-19 belum berhenti. Aktivitas transportasi ikut berdampak. Termasuk di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto.
Aktivitas penerbangan menurun dari sebelum badai pandemi menyerang. Tak ada lagi kedatangan dan keberangkatan pesawat. Senin (18/5), harian ini mendatangi bandara yang sudah beroperasi sejak Mei 2018 lalu, suasana tampak lengang. Pada layar kaca berisi informasi tentang aktivitas penerbangan. Namun, pemberitahuan perihal penundaan. Gerai-gerai terpantau tak ada aktivitas. Halaman parkir bandara sangat sepi. Kendaraan terparkir berjauhan. Hanya beberapa kendaraan yang terpantau hilir mudik.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi menerangkan, jumlah penerbangan memang berkurang jauh dari sebelum adanya pandemi Covid-19. Turunnya aktivitas penerbangan juga terjadi setelah berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25/2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idulfitri 1441 Hijriah.
Namun, tak semua penerbangan dilarang. Publik bisa menggunakan jasa penerbangan asalkan memenuhi kriteria pengecualian. Kebijakan pengecualian itu, tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4/2020. Pembelian tiket juga tidak sembarangan, mesti membeli di kantor pusat atau agen maskapai penerbangan. "Tidak bisa di aplikasi seperti biasanya atau yang lain," kata Dodi. "Kami sesuai arahan Pak Menteri Perhubungan (Menhub), penerbangan harus sesuai juga dengan SE 4/2020 milik Gugus Tugas," sambungnya.
Bahkan, lanjut Dodi, sebelum melakukan pembelian tiket, mesti menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19. Jika tanpa surat keterangan, tidak akan diperkenankan membeli. Masyarakat yang boleh menggunakan sarana transportasi juga harus profesi yang masuk di kriteria pengecualian. Itu pun belum tentu mendapatkan maskapai penerbangan. "Kalau jumlah penumpangnya 25 orang ya rugi maskapai, pasti tidak bersedia, emang siapa yang mau ganti rugi, kan enggak ada," jelasnya.
Meski tampak lengang, Bandara APT Pranoto akan tetap dibuka. Dodi menegaskan, penjagaan untuk menjalankan protokol kesehatan terus dilakukan. "Intinya sesuai instruksi dan aturan yang berlaku," kuncinya. (*/dad/dra/k8)