Terbatas Alat Kesehatan, Pintu Masuk Pasar Dikurangi

- Rabu, 20 Mei 2020 | 12:46 WIB
Pasar Klandasan, Balikpapan.
Pasar Klandasan, Balikpapan.

Penerapan disiplin di pintu masuk akan berlaku di seluruh pasar. Terutama 11 pasar rakyat yang dikelola oleh Pemkot Balikpapan. Termasuk pasar swasta.

 

BALIKPAPAN – Dinas Perdagangan berencana memberlakukan opsi satu pintu masuk di pasar tradisional. Tujuannya agar dapat mengontrol arus pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Bentuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar, sebagai salah satu lokasi potensial terjadinya transmisi lokal. Namun setelah melakukan evaluasi, rencana penerapan satu pintu masuk ini berubah menjadi pengurangan pintu masuk. Kepala Dinas Perdagangan Arzaedi menuturkan, pihaknya telah melakukan simulasi di lapangan. Hasilnya jika hanya membuka satu pintu masuk ternyata justru bisa membuat penumpukan.

“Jadi bukan satu pintu tapi mengurangi pintu masuk yang ada,” sebutnya. Dia menyebutkan, contohnya untuk Pasar Pandansari yang memiliki 11 pintu bisa hanya menjadi 4 pintu saja. Selanjutnya untuk Pasar Sepinggan cukup 2 pintu dan Pasar Klandasan diberlakukan 4 pintu.

Sehingga nanti tergantung melihat kondisi di setiap pasar. Namun pembatasan ini hanya untuk pintu masuk. Arzaedi mengatakan, pintu keluar bebas bisa dari mana saja. Pihaknya juga bekerja sama dengan unit pelaksana teknis (UPT) pasar untuk menyediakan personel yang siap berjaga di pintu-pintu tersebut.

“Nanti juru pungut sekaligus bisa kita maksimalkan untuk kegiatan itu,” ucapnya. Dia mengaku, sejauh ini kendala karena ketersediaan alat pemeriksaan protokol kesehatan belum mencukupi. Misalnya thermogun untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akan ditempatkan di pintu masuk pasar.

Contohnya di Pasar Pandansari hanya ada satu alat. Kebutuhannya masih sangat banyak untuk bisa diterapkan di seluruh pasar tradisional. Arzaedi menjelaskan, saat ini alat masih dalam tahap pengadaan. Apabila nanti sudah tersedia, maka penerapan pengurangan pintu masuk bisa segera berlaku.

“Usulan ini kan juga butuh sarana prasarana seperti thermogun dan sebagainya yang harus disiapkan. Targetnya secepatnya kalau sudah ada alat,” imbuhnya. Seperti diketahui, kini pengetatan aktivitas dan perilaku di pasar tradisional tidak kalah penting. Apalagi menjelang Lebaran, aktivitas di pasar semakin ramai.

Melihat sudah terciptanya transmisi lokal di Kota Minyak. Belum lagi salah satu kasus sudah ditemukan berada di pasar tradisional. Itu membuat Dinas Perdagangan akan memperketat jalur masuk untuk menerapkan protokol kesehatan. Misalnya pemeriksaan suhu tubuh, penggunaan masker, dan cuci tangan sebelum masuk pasar.

Tak lupa pedagang dan pembeli konsisten menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Rencananya penerapan disiplin ini akan berlaku di seluruh pasar. Terutama 11 pasar rakyat yang dikelola oleh Pemkot Balikpapan. Termasuk pasar swasta juga tidak lepas pemantauan. (gel/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X