Triwulan II 2020, Rekrutmen Tenaga Kerja Sepi

- Rabu, 20 Mei 2020 | 12:39 WIB
Penyerapan paling tinggi berdasarkan investasi yang masuk berasal dari subsektor tanaman pangan dan perkebunan dengan total 742 orang atau 37,99 persen dari total jumlah tenaga kerja yang terserap melalui tambahan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Penyerapan paling tinggi berdasarkan investasi yang masuk berasal dari subsektor tanaman pangan dan perkebunan dengan total 742 orang atau 37,99 persen dari total jumlah tenaga kerja yang terserap melalui tambahan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Pada triwulan pertama tahun ini ribuan tenaga kerja terserap ke berbagai sektor usaha. Namun, tren positif ini diprediksi berhenti pada triwulan dua seiring beberapa kegiatan industri yang dihentikan sementara akibat penyebaran virus corona.

 

BALIKPAPAN - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim mencatat pada triwulan I lalu ada ribuan tenaga kerja mendapat pekerjaan. Penyerapan paling tinggi berdasarkan investasi yang masuk berasal dari subsektor tanaman pangan dan perkebunan dengan total 742 orang atau 37,99 persen dari total jumlah tenaga kerja yang terserap melalui tambahan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Subsektor tanaman pangan dan perkebunan juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 2 orang. Selanjutnya subsektor jasa lainnya menyerap tenaga kerja 415 orang atau 21,25 persen dari total seluruh tenaga kerja Indonesia yang terserap.

Kepala DPMPTSP Kaltim Abdullah Sani mengatakan, sektor pertambangan yang selama ini menjadi andalan perekonomian Kaltim hanya menyerap sekitar 273 orang dan kehutanan tiga orang. Sedangkan untuk sektor tersier, jasa konstruksi menyerap hingga 179 orang. Kemudian, perdagangan dan reparasi 131 orang. Transportasi, gudang, dan komunikasi menyerap sekitar 87 orang.

“Total tenaga yang diserap sebanyak 1.953 orang dan 2 orang tenaga kerja asing dengan total nilai investasi sebesar Rp 3,7 triliun,” ujar Abdullah Sani, Selasa (19/5).

Dari penanaman modal asing (PMA), penyerapan tenaga kerja pada subsekor tanaman pangan dan perkebunan juga mendominasi dengan sumbangan 2.508 orang atau 87,60 persen dari total jumlah tenaga kerja. Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja lokal adalah perdagangan dan reparasi dengan serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 269 orang atau mencapai 9,40 persen dari total jumlah tenaga kerja yang terserap.

Subsektor Pertambangan menyerap tenaga kerja sebanyak 48 orang atau hanya 1,86 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap dan juga terdapat 3 tenaga kerja asing pada subsektor pertambangan ini. Namun, seiring penyebaran virus corona, laju investasi diprediksi akan melambat dan penyerapan tenaga kerja juga susah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengungkapkan, pada awal tahun kondisi masih relatif bagus. Dampak corona belum terasa. Namun, semakin ke sini, efek pandemi Covid-19 membuat ekonomi daerah, nasional, bahkan dunia makin terpuruk.

“Kalau secara hitungan, pengusaha bisa terus bertahan hingga Juni mendatang. Lewat dari situ, tenaga kerja dan efisiensi ekstrem bisa dilakukan. Ya kami tentu berharap kondisi segera membaik,” tuturnya.

Kemudian, kondisi ini bakal membuat rekrutmen tenaga kerja sepi. Para pekerja justru banyak yang dirumahkan atau mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK). “Ya menjadi dilema, sedangkan dapur harus tetap menyala,” tutupnya. (aji/ndu2/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X