DOK/KP
Mundurnya Cucu Somantri dari posisi tertinggi PT Liga Indonesia Baru (LIB) cukup mengejutkan. Namun, keputusan tersebut tak boleh diratapi berlarut-larut.
PRESIDEN Borneo FC Nabil Husein Said Amin berharap, sosok pengganti segera dipilih. Sebab, PT LIB dianggap penting selaku operator kompetisi.
"Utamanya bisa membawa kemajuan untuk sepak bola Indonesia. Entah yang profesional atau di luar PSSI tidak masalah. Terpenting lagi harus amanah," ucap Nabil. Penentuan direktur utama dan komisaris anyar PT LIB dilakukan di rapat umum pemegang saham (RUPS) selanjutnya. Yakni setelah Lebaran.
Sayangnya, RUPS sebelumnya tak banyak membahas persoalan. Nabil menyebut hanya menerima laporan tentang satu topik. "Hanya informasi pengunduran diri dirut (direktur utama) dan direksi saja," keluhnya. Nabil tak mengikuti RUPS dua hari lalu. Dia diwakilkan General Manajer Borneo FC Firman Achmadi.
HARUS DARI LUAR PSSI
Kekecewaan peserta RUPS Luar Biasa pada Senin (18/5) lalu juga dirasakan Direktur Utama PT PBMB (Madura United) Zhia UI Haq. Dia mengingatkan substansi RUPS Luar Biasa bukan mundurnya Cucu ataupun tiga komisaris lainnya. “Substansinya itu menanyakan kelanjutan kompetisi plus kontribusi subsidi yang mandek,” kecam Haq. “Lucunya, agenda-agenda penting itu malah tidak dibahas. Itu urgent lho di RUPS Luar Biasa,” paparnya.
Kendati demikian, dia berharap, pengganti Cucu tidak boleh dari PSSI. “PSSI harus segera membuat seleksi untuk posisi dirut, ada tesnya, seperti halnya memilih sekjen PSSI. Kalau bisa dari profesional, jangan dari PSSI,” tegasnya.
Menurut dia, jika dari PSSI, kompetisi di Indonesia tidak akan bisa jadi industri sampai kapan pun. Tidak dikelola oleh orang-orang profesional nantinya. “Ini kan perusahaan, tidak ada campur tangan dari federasi harusnya,” ucapnya.
Dia tidak memberi deadline kepada PSSI tentang kapan akan seleksi dirut LIB. Namun, Haq yakin, PSSI secepatnya melakukan itu. “Kami prinsipnya tidak dalam hal mendesak, apa yang menjadi kehendak bersama kami ikuti. Saya rasa PSSI dalam waktu dekat akan melakukan itu,” ungkapnya.
Kekecewaan yang sama juga dirasakan Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tomi Mano. Meski, dia sudah menduga kalau isu yang ada soal upaya pergantian dirut akan terjadi. Namun, dalam RUPS Luar Biasa kemarin, ada kesan memaksa Cucu untuk mundur. “Bahkan sejak rapat dimulai dan rupanya sudah terbaca juga oleh dirut LIB. Beliau akhirnya menyampaikan bahwa akan mengundurkan diri, tetapi ingin tuntaskan rapat dulu dan melaporkan apa yang diminta klub melalui surat permohonan RUPS Luar Biasa,” terangnya.
Dia juga setuju dengan usulan dari Madura United. Yakni, dirut LIB selanjutnya tidak boleh dari PSSI. “Jangan juga mereka yang berafiliasi dengan klub, karena kami lihat sendiri bagaimana rumitnya konflik yang dihadapi,” paparnya.
Benhur menegaskan, Persipura punya beberapa kandidat yang bisa dimasukkan untuk calon pengganti Cucu. Ada nama Maruarar Sirait, Tommy Welly, hingga Tigor Shaloomboboy. “Profesionalitas mereka sudah teruji,” ujarnya. (rid/bas/jpg/abi/ndy/k8)