Buka Bersama Online, Obati Kangen dengan Bumbu Instan

- Selasa, 19 Mei 2020 | 14:11 WIB
Ade Agustina Andi Mansoer
Ade Agustina Andi Mansoer

Puasa tahun ini terasa berbeda bagi Ade Agustina Andi Mansoer yang kini menempuh pendidikan di Moscow, Rusia. Apalagi menghadapi pandemi corona.

 

M RIDHUAN, Balikpapan

 

TAK seperti sebelumnya, tahun ini Masjid Agung Moscow tak mengadakan buka puasa bersama dan Tarawih berjamaah saat Ramadan. Penyebabnya corona. Tapi tak hanya masjid, hampir semua tempat publik ditutup atau dibatasi operasionalnya oleh otoritas setempat. “Kondisinya di sini semi-lockdown sejak dua bulan lalu,” kata Ade Agustina Andi Mansoer, mahasiswa Russian University of Transport, Minggu (17/5).

Selama lockdown, warga disebutnya masih bisa keluar. Namun harus izin jika jaraknya lebih 150 meter dari rumah. Untuk mengurusnya bisa melalui situs resmi Kota Moscow. Itu pun terbatas hanya satu kali per dua hari. Termasuk ketika menggunakan transportasi publik. “Tapi memang semuanya tutup, kecuali minimarket dan apotek,” kata Ade.

Keluar rumah juga wajib pakai masker. Ketika naik transportasi umum pun wajib masker dan sarung tangan. Kalau tertangkap keluar tanpa izin, atau melanggar aturan yang diberlakukan selama pandemi ini ada sanksi yang dikenakan ke pelanggar. “Denda 4.000 rouble (hampir Rp 1 juta) untuk sekali pelanggaran, dan kalau tiga kali melanggar, hukumannya penjara,” jelasnya.

Warga Sepinggan, Balikpapan, itu kini tengah kuliah mengambil Jurusan Railway Engineering (specialist degree)--spesialisasi Railway Rolling Stock. Sudah enam tahun dia di Rusia. Setelah menyelesaikan jenjang SMA-nya di Charles M Russel High School, Great Falls, Amerika Serikat, dengan status siswa pertukaran di SMA 5 Balikpapan. “Kalau bisa dihitung, sudah tujuh tahun saya Ramadan di luar negeri,” sebut Ade.

Memang, tidak ada kebijakan khusus apapun seperti di Indonesia ketika bulan puasa tiba. Namun, pemerintah setempat sangat toleran terhadap umat Islam yang merupakan minoritas. Tak ada larangan untuk menjalankan kegiatan agama terkecuali yang dikhususkan untuk penanganan pandemi. “Hanya puasa di sini lebih panjang dari di Indonesia, kurang lebih 18 jam. Dari pukul 02.15-20.40 waktu setempat,” jelasnya.

Tetapi, waktu imsak setiap harinya maju 2 menit. Otomatis waktu berbuka mundur 2 menit. Beruntungnya, Moscow saat ini sedang musim semi. Sehingga cuacanya agak sejuk. Lebih ringan menjalani puasa. “Terutama tidak gampang haus. Dibanding 3-4 tahun lalu, yang puasanya bisa sampai 20 jam dan ketika itu musim panas,” ujarnya.

Untuk menu berbuka, perempuan kelahiran Balikpapan 1995 itu menyebut, Rusia tak memiliki menu khas Ramadan. Untuk santapan sendiri, dia biasa mengonsumsi pelmeni (Russian dumplings), borscht (sup buah bit), shaurma (kebab Rusia), plov (nasi goreng ala Rusia) dan masih banyak lagi.

“Kalau pengin makanan Indonesia, biasanya masak sendiri pakai bumbu instan yang memang dibawa dari Indonesia. Atau pakai bumbu Asia seadanya yang tersedia di sini,” ungkapnya yang sedang kangen takjil atau penganan khas saat Ramadan.

Sebagai mahasiswa semester akhir, Ade kini disibukkan dengan kegiatan menyelesaikan skripsi dan persiapan menghadapi sidang. Namun kegiatan perkuliahan dan perkantoran dilakukan dari rumah alias work from home, sejak pertengahan Maret lalu. “Jadi kesulitan kalau konsultasi tentang skripsi dengan dosen pembimbing. Hanya bisa lewat e-mail dan telepon, jadi kurang maksimal,” katanya.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang harusnya juga dilaksanakan untuk persiapan menyusun skripsi pun ditiadakan karena pandemi. Selain itu, dia dan teman-temannya tidak bisa bekerja paruh waktu untuk menjadi pemandu wisata atau penerjemah. Jadi baginya, Covid-19 ini memiliki banyak pengaruh terhadap aktivitas kuliahnya. “Semua serba online. Karena penerbangan internasional semua ditutup jadinya tidak ada turis lagi,” keluhnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X