Penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) tahap kedua, kemungkinan molor. Pasalnya, sepekan menjelang Lebaran, masih ada beberapa kampung di dua kecamatan yang belum menyerahkan data.
TANJUNG REDEB-Bupati Berau Muharram yang dikonfirmasi pada Senin (18/5) menuturkan, pihaknya telah merapatkan hal tersebut. Dia berharap sebelum Idulfitri, dana sudah bisa disalurkan kepada masyarakat. Yang terpenting, datanya masuk dahulu. “Data BLT, hanya tinggal dua kecamatan yang belum masuk,” ungkapnya.
Dia memastikan ada penambahan jumlah penerima BLT. “Penambahan yang banyak itu di kota. Kalau di kampung relatif kecil,” ujarnya. Berbeda dengan tahap pertama dengan nilai bantuan Rp 750 ribu, pada penyaluran BLT tahap kedua ini nilainya Rp 600 ribu. “Kali ini banyak penerima BLT dan masa penerimaan diperpanjang hingga Juni 2020,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau Wiyati menuturkan, untuk penyaluran BLT tahap kedua terhadap pelaku UMKM saat ini pihaknya sedang melakukan validasi data. Sudah koordinasi langsung dengan kelurahan. “Agar tidak terjadi double data,” katanya.
Wiyati mengatakan, data yang sudah tercatat sekitar lebih dari 700 UMKM. Pihaknya belum melakukan umpan balik ke kecamatan, apakah ada data double dengan warga tidak mampu. Wiyati mengaku sudah koordinasi dengan Dinas Sosial, jika sudah masuk di penerima BLT UMKM, tidak akan dimasukkan didata warga miskin. Sebaliknya, jika sudah terdata di warga tidak mampu, tidak akan didata di UMKM.
Disinggung terkait penyaluran sebelum Lebaran, Wiyati ragu bahwa BLT tersebut akan tersalurkan tepat waktu. Masalahnya pada finalisasi data. Sebab, belajar dari kemarin, butuh waktu lama. Ini juga menunggu peraturan bupati (perbup). Dalam perbup tersebut ada petunjuk teknis (juknis) mengenai penyaluran BLT dan tahapannya. “Semoga secepatnya bisa disalurkan,” tutupnya. (*/hmd/dns/k16)