Leher Robek, Benang Layangan Makan Korban

- Senin, 18 Mei 2020 | 14:15 WIB
Korban Layangan : I Gusti ADP,20, Korban Jeratan Layangan di Trafic Light Kesiman Petilan, Denpasar Timur.
Korban Layangan : I Gusti ADP,20, Korban Jeratan Layangan di Trafic Light Kesiman Petilan, Denpasar Timur.

DENPASAR – Musim layangan di kota Denpasar telah tiba, banyak masyarakat terutama kalangan muda mulai menerbangkan layangan, sehingga udara kota Denpasar dan sekitarnya terlihat ramai dengan warna warni permainan musiman ini.

Tetapi di tengah musim layangan saat wabah Covid-19 masih menjadi pandemi, masih ada oknum yang bermain layangan tidak memilih tempat yang tepat, sehingga merugikan orang lain khususnya pengguna jalan yang terjatuh akibat jeratan benang layangan dilehernya saat berkendara.

Seperti peristiwa yang terjadi Wilayah Trafic Light Noja, Kesiman Petilan, Denpasar Timur, seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan akibat terjerat bagian lehernya oleh benang layangan. Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (16/5) sekitar pukul 19.00 malam.

Akibat kecelakaan tersebut, korban yang berinisial I Gusti ADP,20, mengalami luka pada leher karena jeratan tali tersebut. Berungtung korban dapat ditangani dengan cepat oleh BPBD kota Denpasar.

Kepala BDBD kota Denpasar Ida Bagus Joni Ari Wibawa membenarkan peristiwa kecelakaan tersebut, “Iya memang benar, kami menerima laporan dari warga dan sudah ditangani oleh tim di TKP,” jelasnya pada Minggu (17/5).

Dikonfirmasi terpisah Kanit Lakalantas Polresta Denpasar Iptu Tiviasih menerangkan pihaknya tidak menerima laporan terkait peristiwa tersebut. “Tidak ada laporan kepada kami,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Minggu (17/5).

Walaupun tidak ada laporan masyarakat, pihaknya mengatakan akan mengatensi khusus terkait peristiwa ini. Iptu Ni Luh Tiviasih menghimbau kepada masyarakat untuk memilih tempat yang aman untuk bermain layangan. “Kalau mau bermain layangan kami himbau kepada masyarakat untuk mencari tempat yang tidak terpantau oleh masyarakat umum sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Bahan benang layangan atau yang dikenal masyarakat dengan senar layangan, terbuat dari bahan logam dengan campuran pecahan kaca dan lem, cenderung menghasilkan benang yang lebih tajam, dan tebal dibandingkan benang biasa. Sehingga jika terkena jeratan pada bagian sensitif yang tidak disadari oleh korban, bisa membahayakan nyawa korbannya.

Peristiwa leher terjerat tidak hanya terjadi kali ini saja di pulau Dewata, seperti yang di posting salah satu akun media sosial Diah Paramita yang menjadi korban jeratan layangan. “Tolonglah buat yang punya hobi melayangan agar mencari tempat yang aman jauh dari jalan raya agar tidak merugikan pengendara lain,” tulisnya sambil memposting foto akibat jeratan leher.

Bali yang memiliki budaya bermain layangan setiap musim angin dan rutin mengadakan festival layangan sudah semestinya diatensi oleh penegak hukum dan aparat terkait secara maksimal. Agar tidak jatuh korban lagi. (ris/art)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB
X