Kendati intensitas latihan menurun, Lisa Setiawati, lifter Kaltim yang akan pentas pada PON XX Papua tetap fokus menjaga fisik di tengah bulan Ramadan.
Keseharian atlet angkat besi tersebut lebih santai, mengingat waktu perhelatan ajang multievent di Bumi Cendrawasih yang cukup panjang. "Saat ini latihan dalam sepekan itu minimal tiga hingga empat kali. Terlebih ini masih bulan puasa," ujarnya.
Pasalnya, ia menjadi lebih waspada dengan kelas 49 kg yang harus dia hadapi kelak di PON XX Papua. Lisa menyebut, padahal kelas 45 kg adalah keahliannya. "Pasti lebih banyak yang lebih menguasai kelas 49 kg nanti. Jadi, saya berusaha mengejar teman-teman lainnya. Harus tetap fokus berlatih," imbuhnya.
Terlebih, saat ini banyak fasilitas olahraga yang ditutup. Sesekali ia berlatih di tempat fitness keluarganya. Sisanya latihan fisik di rumah. Pasalnya, yang terjangkit Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, terbilang banyak. "Ini juga jadi beban pikiran tersendiri. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat hasil terbaik, mengingat kelas yang saya ikuti nantinya. Pastinya kendala terbesar saat ini ya wabah ini, mau beraktivitas sulit ya," tuturnya.
Bahkan, dia juga mengurungkan niat mengunjungi rumah keluarganya walau masih di sekitar wilayah Bandung. "Takutnya kan terbawa virus ya. Saya enggak mau ambil risiko. Bahkan, mau mengunjungi tempat mertua di Lampung juga lebih sulit," bebernya. Padahal, tahun ini jadwal ia terbilang tidak terlalu padat, mengingat tahun sebelumnya masih berkewajiban mengisi ruang di pelatihan nasional (pelatnas) SEA Games Filipina 2019.
"Selain berlatih, kadang suka buat-buat kue tapi untuk dimakan sendiri. Selama Ramadan, tahun ini terasa lebih santai ya walau latihan tetap menjadi rutinitas utama saya," tutupnya. (*/yui/abi/k16)