BALIKPAPAN – Semenjak dibukanya kembali penerbangan komersial, sejumlah aktivitas penerbangan mulai beroperasi. Termasuk di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. Mengatasi penyebaran wabah Covid-19, Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara menerapkan protokol kesehatan yakni physical distancing.
Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan menuturkan, pihaknya sangat memerhatikan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Sesuai Surat Edaran Ditjen Perhubungan Udara Nomor SE 32 Tahun 2020.
Dia menjelaskan, penumpang perlu melewati lima proses alur pemeriksaan pada jalur keberangkatan. Pertama pada pos pemeriksaan pintu masuk keberangkatan. Sejak tiba di pintu masuk, calon penumpang harus menunjukkan berkas kelengkapan dokumen perjalanan.
Mulai identitas diri, tiket, surat keterangan negatif atau bebas Covid-19, hingga surat tugas. Selanjutnya di area terminal keberangkatan, calon penumpang juga diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun. “Pada beberapa bandara, pemeriksaan suhu tubuh dilakukan menggunakan thermo scanner saat masuk SCP (security check point) 1,” ucapnya.
Selanjutnya penumpang melewati tahap kedua, pos pemeriksaan dokumen kesehatan. Mereka menuju pos ini di area check in dan menunjukkan surat keterangan bebas atau negatif Covid-19. “Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pemeriksaan kesehatan dan menerbitkan clearance kesehatan,” sebutnya.
Tidak hanya itu, calon penumpang wajib mengisi Health Alert Card (HAC). Kemudian masuk tahap tiga, pemeriksaan dokumen final. Di mana, calon penumpang yang telah memiliki clearance kesehatan menunjukkan seluruh berkas kelengkapan perjalanan ke pihak maskapai.
Setelah itu, baru calon penumpang masuk proses check in. “Calon penumpang yang telah mendapatkan approval di pos pemeriksaan ketiga, selanjutnya melakukan proses check in dan mendapat boarding pass,” ujarnya.
Terakhir penumpang memasuki pos pemeriksaan sebelum SCP 2. “Penumpang diperiksa kembali kelengkapan dokumennya oleh petugas Aviation Security (Avsec) sebelum masuk pemeriksaan SCP 2,” imbuhnya.
Setelah melewati rangkaian pemeriksaan tersebut, calon penumpang masih melanjutkan pemeriksaan badan dan barang di SCP 2. Akhirnya calon penumpang baru dapat masuk ruang tunggu untuk persiapan boarding.
“Penumpang yang memiliki berkas tidak lengkap pada tiap pos pemeriksaan,” ungkapnya. Ketatnya pemeriksaan dan pengawasan juga dilakukan dengan physical distancing di beberapa titik.
Misalnya, area verifikasi dokumen, petugas dibatasi dengan queue line atau tiang antrean. Lalu posisi meja pemeriksaan di depan sejumlah kebutuhan tim verifikator, tetap memerhatikan jarak minimum physical distancing dan kepadatan calon penumpang.
“Konfigurasi kursi antrean sebanyak 20 buah dengan jarak minimum 1-2 meter. Serta pemisahan posisi masuk dan keluar antrean,” ucapnya.
Kemudian di area antrean setiap pos pemeriksaan. Dia menyebut terus berkoordinasi intens dengan maskapai untuk jumlah frekuensi penerbangan. Jadi, dapat mencegah potensi penumpukan penumpang di bandara.
Dia mengimbau agar calon penumpang dapat hadir lebih awal sekitar 3 jam sebelum jadwal keberangkatan. “Proses pemeriksaan dokumen di bandara cukup panjang selama masa larangan mudik. Terutama menjaga kelancaran prinsip physical distancing,” pungkasnya. (gel/kri/k16)
