Dilantik, Sekda Prioritaskan Refocusing Anggaran

- Sabtu, 16 Mei 2020 | 12:12 WIB
Sabani (batik kuning) dalam satu kegiatan.
Sabani (batik kuning) dalam satu kegiatan.

SAMARINDA – Hampir setahun sekretaris daerah (sekda) Kaltim berstatus pelaksana tugas. Kemarin (15/5), Gubernur Kaltim Isran Noor akhirnya melantik M Sa'bani sebagai penjabat (Pj) Sekda Kaltim. Pelantikan ini pun sudah direstui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Dikatakan, sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah, gubernur selaku wakil pemerintah pusat memiliki kewenangan mengangkat penjabat sekretaris daerah setelah mendapat persetujuan Mendagri.

"Sekda kita ini lama tidak terisi, hari ini (kemarin) kami lakukan pelantikan atas persetujuan Menteri Dalam Negeri. Mudah-mudahan bisa jalan dan kita segera melakukan seleksi ulang dari jabatan madya sekretaris Provinsi Kaltim secepatnya," kata Isran usai upacara pelantikan.

Disebut Isran, ada masa waktu enam bulan untuk persiapan melakukan seleksi ulang tersebut. Dia berencana melakukan seleksi pada 2020.

Sa'bani memulai kariernya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim pada 1985. Lalu menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada 1988. Kariernya pun berkembang dan pada Juni 2019 menjabat sebagai pelaksana tugas sekda Kaltim.

Sementara itu, dilantik menjadi penjabat Sekda Kaltim, Sa'bani mengaku ingin fokus dahulu menyelesaikan pekerjaan yang masih tersisa, dibandingkan hal-hal mengenai seleksi ulang.

"Ada beberapa hal yang perlu dikonsolidasikan, kita benahi dan tata kalau ada permasalahan, tapi sekarang sudah berjalan, selama saya memegang selaku pelaksana tugas," kata Sa'bani.

Apalagi, situasi di tengah pandemi saat ini, banyak hal yang harus dilakukan. Mulai melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 hingga terkait penanganannya di Kaltim.

"Situasi pandemi Covid-19 sekarang ini diperlukan konsolidasi dan solidaritas tinggi melakukan upaya terbaik dan strategi yang tepat dalam mengatasinya. Termasuk antisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan dari segi kesehatan, ekonomi, dan sosial. Sehingga tertanggulangi dan bisa kembali pada kehidupan yang normal," sambungnya.

Seperti diketahui, akibat pandemi, berbagai sektor telah terpukul. Pemprov Kaltim pun melakukan refocusing anggaran 50 persen. Sekitar Rp 500 miliar dianggarkan. Disebut Sa'bani sebelumnya, Rp 500 miliar masuk biaya tidak terduga. Sehingga bisa antisipasi kalau ada hal terkait bencana.

"Ini kan bencana non-alam dengan segala arahan peruntukannya. Supaya lebih gampang antisipasinya, dialokasikan di biaya tidak terduga," papar Sa'bani beberapa waktu sebelumnya.

Karena itu, Kaltim punya banyak pekerjaan rumah terkait pandemi. Apalagi, pandemi ini masalahnya tak hanya kesehatan. Tetapi juga ekonomi. Penularan virus ini yang melalui kontak droplet, membuat masyarakat harus menghindari pusat keramaian. Hal ini berimbas pada sektor perdagangan dan pariwisata. (nyc/dwi/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X