Ismail, Mahasiswa Magister Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman
Pada Ramadan yang penuh berkah ini, kami teringat kisah seorang nabi yang telah berhasil menterjemahkan mimpi seorang raja. Yakni mimpi tentang tujuh sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh sapi kurus. Berkat kepiawaiaanya mentakwilkan mimpi sang raja, negeri Mesir terbebas dari pandemi selama tujuh tahun.
BEBERAPA diskusi dengan teman melalui salah satu aplikasi mengenai kebijakan lockdown seperti negara lainnya. Mengapa Indonesia hanya melakukan karantina wilayah dan pembatasan sosial berskala besar.
Salah satu hal yang membuat pemerintah tidak mengambil langkah lockdown disebabkan karakter negara yang tidak sesuai dengan penerapan langkah lockdown. Ditambah lagi diperlukan persiapan yang sangat matang jika suatu negara menerapkan lockdown secara total.
Sebagai contoh India yang dinilai gagal dalam menerapkan lockdown, seluruh masyarakatnya diwajibkan untuk berada di rumah, tapi kebutuhan dasar mereka belum mampu disediakan oleh negara. Apa yang terjadi adalah masyarakat miskin tidak memiliki stok bahan makanan untuk memenuhi kebutuhannya. Akibatnya kerusuhan pun terjadi efek kelaparan massal.
Kejadian tersebut dapat diambil sebagai pembelajaran, ketika negara menerapkan lockdown total, diperlukan persiapan yang sangat matang. Jika tidak, dampaknya akan lebih besar dibandingkan dengan wabah virus itu sendiri.
Jadi, yang sangat perlu disiapkan adalah tentang keberlangsungan hidup masyarakat seperti ketersediaan bahan pokok atau logistik selama massa pandemik dan kebutuhan vital lainnya.
Melawan Covid-19, manusia dihadapkan dengan lawan tak terlihat. Jika ingin menyamakan dengan istilah lockdown, maka pada zaman Nabi Yusuf, lockdown yang diterapkan adalah selama tujuh tahun. Tidak dapat dibayangkan jika hal tersebut terjadi pada masa sekarang.