PEMAIN Persebaya Surabaya kini memasuki masa liburnya. Terakhir berlatih bersama yakni pada Rabu (13/5). Meski begitu, itu tak menjadi alasan mereka mengendurkan intensitas kegiatan dalam menjaga kebugaran. Hal tersebut yang kini dilakukan Mahmoud Eid di Swedia.
Winger Persebaya itu tetap berlatih dengan mantan klubnya, Nykopings BIS. Selain itu, Mahmoud masih melakukan latihan individu dua kali dalam sepekan.
Di samping jadwal latihan rutin, Mahmoud juga tak lupa menghibur diri. Ya, selama pandemi, dia punya rutinitas lain di luar latihan. "Sejak masuk (bulan) puasa, saya sering melihat film dan beberapa serial televisi," kata pemain 26 tahun itu. Film bertema aksi dan kriminal jadi favorit pemain berpaspor Palestina tersebut.
Rutinitas itu sekaligus untuk menunggu waktu berbuka. Maklum, di Swedia, durasi puasa bisa mencapai 19 jam. Kondisi yang jauh berbeda dengan di Indonesia. Durasi puasa hanya sekitar 14 jam. Karena itu, Mahmoud bisa sangat betah berlama-lama saat melihat film maupun serial televisi.
Selain itu, mantan pemain Kalmar FF tersebut sering bermain dengan teman-temannya. Bukan sepak bola, tapi bermain padel tenis. "Saya cuma ingin menghabiskan waktu saja selama menjalankan puasa," tambahnya. Lagi pula, olahraga padel tenis juga bisa menjaga kondisi tubuhnya. Sebab, butuh kondisi fisik yang oke untuk memainkan permainan tersebut.
Saat tiba berbuka, Mahmoud juga punya menu favorit. Makanan yang paling dia cari adalah sup lentil. Yakni, sup yang kuahnya terbuat dari kacang-kacangan. "Selain itu saya juga suka makanan khas Arab, molokhia," tambah pemain kelahiran 26 Juni 1993 tersebut. Beruntung, dia dengan mudah mendapatkan dua makanan favoritnya di Swedia.
Bagi Mahmoud, menjalani puasa di Swedia cukup dia syukuri. Dia pun berharap, mampu menjalani sisa bulan Ramadan dengan baik. "Semoga saya juga bisa merasakan Idulfitri yang indah bersama teman dan keluarga," harapnya. (gus/bas/jpg/ndy/k8)