Makmur HAPK : Ramadan dan Pandemi, Momentum Introspeksi Diri

- Jumat, 15 Mei 2020 | 11:22 WIB
Makmur HAPK
Makmur HAPK

-

Ramadan momentum yang pas untuk mengintrospeksi diri. Sama halnya pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga beranjak dari muka bumi, kini membuat sebagian manusia menyadari akan kesombongan diri. Begitu kira-kira pandangan Makmur HAPK, Ketua DPRD Kaltim, jika mengaitkan antara Ramadan dan Covid-19.

Marta, Tanjung Redeb

“Tahu kenapa virus corona ini dihadirkan Tuhan untuk kita? Karena manusia saat ini telah begitu sombong," ucap Makmur, saat membuka obrolan bersama beberapa awak media, di kediamannya.

Begitulah Makmur memaknai sehingga pandemi ini bisa menyapa manusia di muka bumi. Banyak manusia yang telah lupa akan dirinya, berbuat zalim hingga kadang mengorbankan akal sehat dan manusia lain atas perbuatan salah. “maka Ramadan dan pandemi Covid-19, momentum untuk kita introspeksi diri,” katanya.

Pandemi yang hadir bersama dengan bulan Ramadan, mengingatkan Makmur akan makna berpuasa yang sebenarnya. Baginya, saat ini manusia di seluruh dunia diminta berpuasa. Puasa yang dimaksud adalah menahan diri daripada segala sesuatu yang dilarang tim ahli berkaitan kesehatan dan Covid-19. Misalnya menahan diri agar tidak keluar rumah jika tidak ada sesuatu yang mendesak. Menahan diri agar tidak berkumpul atau beramai-ramai di tempat-tempat umum. Menahan diri agar selalu bersabar mengikuti arahan tim ahli dan kesehatan menggunakan masker serta selalu mencuci tangan.

“Seperti halnya berpuasa Ramadan, kita menahan hawa nafsu, menahan lapar dan haus. Begitu juga pandemi saat ini, kita harus menahan apapun itu yang bisa membuat penyebaran virus lebih mudah, menahan bepergian, menahan mudik, menahan untuk nongkrong-nongkrong. Semua kita lakukan demi terputusnya mata rantai virus corona ini,” beber mantan bupati Berau dua periode ini.

Dalam kacamata Makmur, pandemi Covid-19 saat ini, hanya bisa berhenti ketika semua patuh pada tim ahli dan kesehatan. Seperti Dinas Kesehatan maupun Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang telah banyak memberikan saran dana anjuran demi memutus mata rantai corona.

“Sekarang ini, kita hanya perlu mengikuti apa yang sudah dianjurkan Dinas Kesehatan atau tim ahli penanganan Covid-19. Jangan kita semau-maunya sendiri. Karena yang lebih tahu baiknya, ya mereka-mereka ini,” ujarnya.

Selain itu, pria kelahiran Kampung Batu-Batu, 17 April 1958 lalu, itu juga menilai beberapa desa yang menerapkan semi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), patut mendapat apresiasi. Sebab tanpa diminta, ada beberapa desa yang dengan inisiatifnya melakukan pembatasan akses keluar masuk desa, bahkan memberikan ancaman serius bagi yang berani melanggarnya.

“Kalau saya lihat, masyarakat desa saat ini lebih baik tingkat kesadarannya terhadap bahaya virus, ketimbang masyarakat perkotaan. Kenapa seperti itu? Coba perhatikan saja, di beberapa desa mereka mengancam bagi yang berani masuk atau keluar tanpa seizin perangkat desa. Ini kan sebuah inisiatif yang dapat mempercepat pemutusan mata rantai virus, atau hanya sekadar mencegah masuknya virus ke desa mereka sebelum terlambat. Ini sangat bagus sekali,” jelasnya.

Jika semua masyarakat menyadari akan hal itu, menurutnya wabah ini akan lebih cepat berakhir. “Berpuasalah kita dulu. Taati anjuran para ahli. InsyaAllah wabah ini segera berakhir. Dan kita bisa hidup dan beraktivitas normal seperti sebelumnya. Kalau tidak seperti itu, kita akan terus-menerus sengsara karena wabah ada di mana-mana,” tandasnya. (*/har/bersambung)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X